Pemerintah terus berupaya menjangkau wilayah pelosok dengan akses internet. Buktinya, Menteri Komunikasi dan Digital meresmikan program "Kampung Internet" di Desa Kramat Gajah, Deli Serdang, Sumatera Utara. Program ini merupakan bagian dari inisiatif bantuan akses internet fixed broadband untuk tahun 2025.
Tujuan utama program ini adalah memastikan masyarakat, termasuk yang berada di desa-desa terpencil, memiliki akses informasi dan konektivitas yang merata. Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan 20 desa dengan total 1.194 titik akses internet. Sumatera Utara sendiri mendapatkan alokasi 307 titik.
Beberapa lokasi di Sumatera Utara yang menjadi sasaran program ini antara lain Desa Keramat Gajah, Pulau Tagar Baru, Baru Titi Besi, dan Tanah Abang di Kabupaten Deli Serdang, serta Desa Tambak Tekur dan Manggis di Kabupaten Serdang Bedagai.
Inisiatif Kampung Internet juga sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2029, yang menargetkan penetrasi fixed broadband mencapai 50 persen pada tahun 2029. Saat ini, angka penetrasi masih berada di 21 persen.
Selain menyediakan akses internet, pemerintah juga memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat. Pemerintah melibatkan sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah sebagai pusat keunggulan bidang jaringan fiber optik. Tujuannya adalah memberdayakan tenaga lokal agar mampu merawat jaringan dan tidak bergantung pada teknisi dari luar daerah.
Bantuan akses internet ini diberikan selama 12 bulan. Diharapkan, program ini menjadi pendorong awal bagi desa dan pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital secara berkelanjutan. Pemerintah menekankan pentingnya penggunaan internet untuk kegiatan produktif, bukan untuk hal-hal negatif seperti judi online, pornografi, atau penipuan digital. Prioritas diberikan kepada UMKM sebagai modal usaha yang mendorong ekonomi desa.
Keberhasilan program ini membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Program ini menjadi momentum penting untuk memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam transformasi digital.