Kapal-kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF), sebuah misi kemanusiaan yang bertujuan mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza, dilaporkan telah memasuki perairan Mesir. Rombongan kapal ini terpantau berada di dekat Marsa Matrouh, sebuah wilayah pesisir di Laut Mediterania, Mesir.
Menurut informasi terkini, armada yang terdiri dari 44 kapal ini hanya berjarak sekitar 36 mil laut dari Gaza, dan diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari mendatang. GSF menyatakan bahwa mereka akan segera memasuki zona berbahaya, menekankan pentingnya kewaspadaan dan dukungan global.
Komite Internasional untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza mengindikasikan bahwa kapal-kapal GSF akan melintasi perairan utara Alexandria dalam waktu dekat. Mereka juga menyampaikan kekhawatiran akan potensi "kejahatan perang" oleh pihak Zionis seiring dengan semakin dekatnya mereka ke Gaza.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel sedang mempersiapkan diri untuk menghadang kapal-kapal GSF memasuki wilayah Jalur Gaza. Israel menduga kedatangan armada ini akan bertepatan dengan hari libur Yom Kippur. Unit Shayetet 13 dari angkatan laut Israel dilaporkan telah melakukan latihan intensif untuk "membajak kapal di pantai".
Tindakan ini diambil setelah GSF menolak tawaran Israel untuk mendaratkan bantuan di pelabuhan Ashkelon, Siprus, atau Vatikan. Penolakan ini dianggap sebagai bentuk provokasi oleh pihak Israel.
Global Sumud Flotilla adalah gerakan internasional yang bertujuan mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang saat ini berada di bawah blokade Israel. Inisiatif ini dimulai sejak akhir Agustus dan melibatkan puluhan kapal sipil, serta partisipasi dari jurnalis, tenaga kesehatan, aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg.
Pelayaran GSF beberapa kali mengalami insiden yang diduga didalangi oleh pihak Zionis, termasuk saat berlayar di perairan Yunani dan saat berlabuh di Tunisia. Akibat insiden tersebut, Italia dan Spanyol mengerahkan sejumlah kapal fregat untuk mengawal perjalanan GSF.
