Pada tanggal 28 April 2025, Spanyol dan Portugal, serta sebagian wilayah Perancis, dilanda pemadaman listrik total yang mengakibatkan kekacauan besar pada layanan publik. Kereta api berhenti beroperasi, lampu lalu lintas padam, dan mesin ATM tidak berfungsi. Pihak berwenang kini tengah menyelidiki penyebab gangguan listrik yang dampaknya terluas di Eropa ini.
Bukan Serangan Siber?
Meskipun operator jaringan listrik Spanyol, Red Electrica, telah menepis kemungkinan serangan siber, penyelidikan resmi tetap dilakukan. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan bahwa meskipun Red Electrica mengesampingkan serangan siber, kemungkinan tersebut belum bisa dihilangkan sepenuhnya.
Kronologi Kejadian
Menurut Red Electrica, masalah bermula dari hilangnya produksi listrik di dua lokasi, diduga berasal dari pembangkit tenaga surya di barat daya Spanyol. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan sistem dan memutuskan interkoneksi listrik dengan Perancis, mengakibatkan lumpuhnya sistem kelistrikan Spanyol dan Portugal. Saat kejadian, Spanyol sedang mengekspor listrik ke Perancis dan Portugal. Ekspor ke Perancis yang sebelumnya mencapai 868 megawatt (MW) pada pukul 10.00, tiba-tiba berhenti pada pukul 12.35.
Komisi Energi Uni Eropa akan melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini.
Sorotan pada Tenaga Surya
Cuaca cerah saat kejadian memicu perhatian pada penurunan drastis pembangkitan tenaga surya fotovoltaik. Dalam waktu lima menit saja, antara pukul 12.30 dan 12.35, kapasitas tenaga surya turun tajam dari 18 gigawatt (GW) menjadi 8 GW. Penyebab penurunan mendadak ini masih menjadi misteri. Saat pemadaman, pembangkitan listrik Spanyol didominasi oleh tenaga surya (59 persen), diikuti angin (12 persen), nuklir (11 persen), dan gas (5 persen).
Kurangnya Inersia Jaringan
Analis menyoroti rendahnya inersia dalam sistem jaringan listrik Spanyol sebagai faktor yang memperparah situasi. Inersia, yang biasanya berasal dari energi mekanik yang tersimpan dalam turbin pembangkit besar seperti gas atau uap, tidak dimiliki oleh sumber energi terbarukan seperti surya. Hal ini membuat jaringan lebih rentan terhadap fluktuasi mendadak dalam pasokan maupun permintaan.
Pemulihan listrik dilakukan dengan prosedur "black start", yaitu menghidupkan pembangkit listrik secara bertahap dan menyambungkannya kembali ke jaringan. Pemerintah Spanyol mengaktifkan pembangkit listrik tenaga gas dan hidro untuk menstabilkan sistem serta meningkatkan impor listrik dari Perancis dan Maroko.
Terlalu Banyak Energi Terbarukan?
Insiden ini memicu kembali perdebatan mengenai volatilitas sumber energi terbarukan. Namun, Perdana Menteri Sanchez membantah bahwa masalah terletak pada dominasi energi bersih. Komisi UE Jorgensen juga menyatakan bahwa penyebab pemadaman tidak dapat dikaitkan langsung dengan satu jenis sumber energi saja.
Analis energi mencatat bahwa perkembangan pesat pembangkit surya dan angin di Eropa telah meningkatkan frekuensi harga listrik negatif pada periode dengan pasokan tinggi dan permintaan rendah, memaksa ladang tenaga surya untuk memangkas outputnya secara mendadak. Analis memperkirakan frekuensi harga negatif akan semakin meningkat di Spanyol dan Portugal seiring terus bertambahnya kapasitas pembangkit tenaga surya.