Waspada! Kasus Demam Berdarah Meningkat di Beberapa Daerah

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia. Data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam, mencatat adanya 79 pasien yang terdiagnosis DBD sepanjang tahun 2025. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah anak-anak, yaitu sebanyak 43 kasus, sementara sisanya, 36 kasus, terjadi pada orang dewasa.

Dari total kasus, 73 pasien dipastikan positif DBD, 2 pasien menderita Demam Dengue (DD), dan 4 pasien mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS). Untungnya, tidak ada kasus kematian akibat DBD yang dilaporkan di rumah sakit ini selama periode tersebut. Peningkatan kasus DBD di RSUD Embung Fatimah terjadi pada pertengahan tahun, dengan puncak tertinggi pada bulan Juli (19 pasien), diikuti Agustus (16 pasien) dan Juni (12 pasien). Lonjakan kasus ini diduga kuat berkaitan dengan musim hujan, yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Pihak rumah sakit memastikan bahwa semua pasien telah mendapatkan penanganan intensif, termasuk perawatan di ruang isolasi bagi pasien dengan kondisi berat. Ketersediaan kebutuhan medis, seperti cairan infus dan darah, juga terus dipantau untuk kelancaran proses penyembuhan pasien. Faktor eksternal seperti cuaca dan kepadatan penduduk juga turut berkontribusi pada peningkatan kasus DBD di Batam.

Kondisi serupa juga terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak awal Januari hingga September, tercatat 607 orang positif terjangkit virus DBD. Sayangnya, 2 pasien meninggal dunia dan 6 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menduga bahwa cuaca yang tidak menentu dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan menjadi penyebab utama peningkatan kasus DBD.

Penyakit DBD menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari balita (118 kasus), anak-anak (178 kasus), remaja (90 kasus), dewasa muda (93 kasus), dewasa (93 kasus), hingga lansia (38 kasus). Secara bulanan, kasus DBD tertinggi di Tasikmalaya terjadi pada bulan Februari (98 kasus). Pihak Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin.

Scroll to Top