Gencatan Senjata Rawan: Israel Terus Gempur Lebanon, Hizbullah Siaga

Jakarta – Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon terus membara meskipun gencatan senjata telah disepakati. Israel berulang kali melancarkan serangan ke wilayah Lebanon, dengan dalih menargetkan depot senjata dan posisi Hizbullah.

Serangan terbaru Israel dilaporkan menghantam area dekat Kafr Rumman dan Jarmaq, serta sebuah rumah di Humin, Lebanon selatan. Militer Israel mengklaim serangan itu menyasar fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah yang digunakan untuk menyerang Israel.

Pemerintah Lebanon berada dalam tekanan, baik dari AS untuk menindak Hizbullah, maupun dari serangan Israel yang berkelanjutan. Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan menyerahkan persenjataan mereka.

Gencatan senjata yang disepakati pada November 2024 seharusnya diikuti penarikan penuh pasukan Israel dari Lebanon selatan pada Januari 2025. Namun, Israel hanya menarik sebagian pasukannya dan terus mempertahankan pos-pos perbatasan serta melancarkan serangan rutin.

Hizbullah menuduh Israel melanggar gencatan senjata dan menyatakan siap merespon bahkan sebelum batas waktu penarikan pasukan Israel berakhir.

Gencatan senjata yang rapuh ini diwarnai tuduhan pelanggaran dari kedua belah pihak. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Lebanon akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di selatan saat tentara Israel menarik diri. Hizbullah akan menarik pasukannya ke utara Sungai Litani dan membongkar infrastruktur militernya di selatan.

Pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) juga berulang kali menuduh Israel melanggar ketentuan gencatan senjata.

Serangan Udara Israel Tewaskan Komandan Hizbullah

Pada April 2025, Israel mengklaim telah menewaskan seorang komandan Hizbullah dalam serangan udara di dekat Aitaroun, Lebanon selatan.

Serangan Israel juga dilaporkan menewaskan satu orang di Lebanon selatan pada Juli 2025. Sementara itu, Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel "saat ini bukan bagian dari kebijakan luar negeri Lebanon".

Serangan Israel berlanjut, dengan menargetkan wilayah di Lembah Bekaa dan menewaskan 12 orang, termasuk warga Suriah. Israel mengklaim serangan itu mengenai sasaran terkait pasukan elit Hizbullah, Radwan. Pemerintah Lebanon melaporkan bahwa salah satu serangan menargetkan kamp pengungsi Suriah.

Scroll to Top