Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh korban dan keluarga besar santri atas insiden ambruknya musala di lingkungan asrama putra.
KH Abdus Salam Mujib menyampaikan bahwa kejadian ini merupakan takdir dari Tuhan Yang Maha Esa. Beliau mengajak semua pihak untuk menerima cobaan ini dengan sabar dan tawakal.
"Saya kira ini adalah takdir dari Allah. Kita semua harus bersabar. Semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik," ujarnya di lokasi kejadian.
Beliau juga berharap agar luka dan duka yang dirasakan para korban diganjar pahala berlipat ganda oleh Allah SWT.
Musala tersebut roboh pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat ratusan santri sedang melaksanakan salat berjemaah. Bangunan musala yang rencananya akan dibangun tiga lantai ini, ternyata sudah digunakan untuk kegiatan ibadah meskipun masih dalam tahap pembangunan.
Menurut data dari kepolisian, sebanyak 79 korban telah berhasil dievakuasi, dengan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
"Kami telah mendata sekitar 79 korban. Sebagian dirawat di RS Siti Hajar (45 korban) dan sebagian lainnya di RSUD Sidoarjo (34 korban)," kata perwakilan kepolisian.
Satu korban meninggal dunia berada di RS Siti Hajar dan sedang dalam proses administrasi untuk dipulangkan ke keluarga.