Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan tegas dengan menghentikan sementara perdagangan tujuh saham perusahaan terbuka pada hari Selasa, 30 September 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya perlindungan investor di tengah lonjakan harga yang signifikan pada saham-saham tersebut.
Ketujuh emiten yang terkena suspensi adalah PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), PT Bank Permata Tbk. (BNLI), PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA), PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE). Suspensi ini berlaku mulai sesi I perdagangan hari ini.
Keputusan suspensi ini merupakan bagian dari tindakan cooling down yang bertujuan memberikan kesempatan bagi para pelaku pasar untuk mengevaluasi kembali keputusan investasi mereka secara lebih cermat. BEI menekankan pentingnya penghentian sementara ini untuk menjaga stabilitas pasar dan melindungi kepentingan investor.
Sebagaimana tertuang dalam pengumuman resmi BEI, suspensi saham SRAJ dilakukan karena lonjakan harga yang signifikan. Pada penutupan perdagangan hari Senin, saham SRAJ tercatat naik 1,19% menjadi Rp10.625 per saham. Secara bulanan, saham ini telah melonjak 31,17%, dan secara tahunan (year to date) kenaikannya mencapai 350,21%.
Saham VKTR, perusahaan kendaraan listrik milik Grup Bakrie, juga mengalami kenaikan harga yang mencolok, yaitu sebesar 16,00% menjadi Rp232 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham VKTR telah naik 107,14%, dan secara year to date mencatatkan kenaikan sebesar 79,84%.
Selain itu, saham Bank Permata (BNLI) juga mengalami peningkatan harga sebesar 12,26% menjadi Rp5.950 per saham. Kenaikan bulanan mencapai 90,10%, sementara secara year to date melonjak hingga 513,40%.
Saham PICO juga tidak ketinggalan, dengan kenaikan sebesar 4,17% menjadi Rp350 per saham. Secara bulanan, saham ini telah naik 150%, dan 184% secara year to date.
BEI juga melakukan suspensi terhadap saham MEJA dan warannya (MEJA-W). Sebelum suspensi, MEJA sempat naik 9,46% dalam sehari, 97,56% dalam sebulan, meskipun secara year to date masih mengalami penurunan sebesar 47,40%.
Senada dengan saham-saham lainnya, PGUN dan RISE juga mengalami kenaikan signifikan sebelum akhirnya disuspensi. Masing-masing mencatatkan kenaikan harian sebesar 19,87% dan 24,82%, serta kenaikan bulanan sebesar 377,92% dan 240,20%.
BEI mengimbau seluruh pihak terkait untuk terus memperhatikan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perusahaan tercatat.