Wabah Campak di Sumenep: Ribuan Terinfeksi, Imunisasi Massal Digenjot

Kabupaten Sumenep menghadapi tantangan besar di tahun 2025 dengan merebaknya wabah campak. Data terkini menunjukkan, hingga 27 September 2025, tercatat 2.944 kasus suspek campak. Dari jumlah tersebut, 205 pasien dinyatakan positif dan sayangnya, 22 anak meninggal dunia akibat penyakit ini.

Kabar baiknya, angka kesembuhan pasien terus meningkat. Hingga tanggal yang sama, 2.893 pasien telah berhasil pulih. Saat ini, masih ada 29 anak yang menjalani perawatan intensif.

Pasien yang dirawat tersebar di tujuh fasilitas kesehatan, meliputi enam rumah sakit rujukan dan satu puskesmas. Distribusinya adalah sebagai berikut: RSUD dr. H. Moh. Anwar (11 pasien), RSI Garam Kalianget (11 pasien), RSU Sumekar (5 pasien), RSIA Esto Ebhu (1 pasien), dan Puskesmas Moncek (1 pasien).

Menurut pejabat Dinas Kesehatan setempat, meskipun kasus suspek campak masih akan terus ditemukan, tingkat kesembuhan yang tinggi adalah hasil dari upaya imunisasi massal campak atau Outbreak Response Immunization (ORI) yang gencar dilakukan di seluruh wilayah Sumenep. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, kader Posyandu, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Data Dinas Kesehatan setempat mencatat puncak kasus harian suspek campak terjadi pada 7 September 2025, dengan 129 kasus dalam sehari. Namun, setelah itu, tren penemuan kasus cenderung menurun. Dalam seminggu terakhir, rata-rata hanya ditemukan sekitar 6-8 pasien baru setiap hari.

Mengingat jumlah penderita mencapai ribuan dan puluhan meninggal dunia, kasus campak di Sumenep ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Situasi ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, WHO, dan UNICEF.

Kementerian Kesehatan menginstruksikan pelaksanaan imunisasi campak massal di Sumenep, dimulai sejak 25 Agustus hingga 13 September 2025, dengan target capaian 95 persen. Karena target tersebut belum tercapai, program imunisasi diperpanjang hingga 27 September 2025.

Sebagai bentuk perhatian serius, Menteri Kesehatan RI bahkan menyempatkan diri mengunjungi Sumenep untuk meninjau langsung pelaksanaan imunisasi campak dan berinteraksi dengan pasien campak.

Scroll to Top