Donald Trump Berang: Jimmy Kimmel Kembali Sindir di Layar Kaca!

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan sangat geram dengan kembalinya acara komedi larut malam, "Jimmy Kimmel Live!". Program ini dikenal sering melontarkan kritik pedas terhadap dirinya. Kemarahan Trump bahkan memuncak dengan ancaman gugatan terhadap ABC, jaringan televisi yang menayangkan acara tersebut.

Melalui platform media sosialnya, Trump menuding bahwa kehadiran Jimmy Kimmel di televisi bukan hanya mencoreng citranya, tetapi juga merupakan bentuk dukungan tersembunyi untuk Partai Demokrat. Ia bahkan menuduh hal tersebut sebagai sumbangan kampanye ilegal, mengisyaratkan niat untuk membawa ABC ke pengadilan.

Kembalinya Jimmy Kimmel ke layar kaca pada Selasa, 23 September 2025, diwarnai dengan monolog yang meramalkan tekanan besar dari pemerintahan Trump terhadap ABC. Prediksi ini terbukti, dengan unggahan ancaman hukum dari Trump hanya satu jam sebelum monolog ditayangkan.

Trump menuduh Kimmel merusak citra stasiun televisi dengan menjadi corong politik Partai Demokrat. Ia menyebut monolog Kimmel sebagai "peran sampah Demokrat" dan menuduh siaran tersebut sebagai sumbangan ilegal untuk partai tersebut.

Tidak hanya mengejek Kimmel, Trump juga mengingatkan penyelesaian sengketa hukum sebelumnya dengan ABC. Ia menyinggung pembayaran kompensasi sebesar USD16 juta (sekitar Rp248 miliar) pada Desember lalu sebagai penyelesaian gugatan pencemaran nama baik.

Namun, klaim Trump ini dianggap menyesatkan. Pembayaran tersebut bukan didasarkan pada "kebaikan hati", melainkan sebagai strategi ABC untuk menghindari persidangan panjang dan pengungkapan fakta hukum yang tidak terduga, sehingga dinilai melemahkan posisi media di hadapan tekanan politik.

Ancaman terbaru Trump menuai kritik dari berbagai kalangan. Senator Chuck Schumer menegaskan bahwa upaya Trump untuk menekan media merupakan tanda bahaya bagi demokrasi, menggambarkan hal itu sebagai tindakan yang lazim dilakukan oleh rezim diktator dan otoriter.

Meskipun mendapat serangan keras, Jimmy Kimmel tetap melanjutkan siarannya dengan gaya khasnya. Ia menyinggung serangan Trump sebagai bukti nyata bahwa kebebasan berbicara sedang terancam, bahkan meminjam kalimat dari komedian legendaris Jack Paar. Strategi Kimmel dinilai sebagai cara untuk mempertahankan kendali atas percakapan dengan penontonnya, meskipun sempat dihentikan.

Scroll to Top