Geger Cesium-137: Ditemukan di Kawasan Industri Cikande, Diduga Picu Penolakan Udang Indonesia di AS

Kasus penolakan produk udang beku Indonesia oleh Amerika Serikat berbuntut panjang. Setelah dilakukan investigasi mendalam, sumber masalah akhirnya terkuak: ditemukannya material radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di sebuah kawasan industri di Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Penemuan ini berawal dari kecurigaan Food and Drug Administration (FDA) dan Bea Cukai AS terhadap kandungan radiasi pada kontainer udang pada Agustus 2025. Investigasi kemudian membawa tim gabungan ke tempat pengumpulan logam bekas di Kawasan Industri Modern Cikande. Hasilnya positif, ditemukan material yang mengandung Cs-137.

Lantas, apa itu Cesium-137 dan mengapa penemuan ini begitu mengkhawatirkan?

Mengenal Lebih Dekat Cesium-137

Cesium adalah unsur kimia logam alkali yang pertama kali ditemukan pada abad ke-19. Dalam bentuk alaminya, cesium merupakan logam berwarna perak keemasan yang sangat reaktif. Cesium banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri, mulai dari pembuatan sel fotolistrik hingga jam atom super akurat.

Namun, cesium yang ditemukan di Cikande bukanlah cesium stabil, melainkan Cesium-137, isotop radioaktif yang terbentuk dari reaksi nuklir. Isotop ini memancarkan radiasi beta dan gamma, dan meski digunakan dalam pengobatan medis dan alat ukur industri, Cs-137 sangat berbahaya jika tertelan karena dapat menumpuk di jaringan lunak.

Bahaya yang Mengintai dari Cesium-137

Cs-137 umumnya ditemukan dalam bentuk serbuk kristal dan jejaknya masih bisa ditemukan di lingkungan akibat uji coba senjata nuklir di masa lalu. Paparan dalam jumlah kecil biasanya tidak membahayakan. Namun, dalam jumlah besar dan terkonsentrasi, Cs-137 dapat menimbulkan ancaman serius.

Alat-alat yang mengandung Cs-137, seperti alat terapi radiasi atau pengukur industri, memiliki lapisan pelindung untuk mencegah penyebaran zat radioaktif. Kerusakan atau pembukaan lapisan pelindung dapat menyebabkan Cs-137 tersebar ke lingkungan.

Paparan eksternal terhadap Cs-137 dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan luka bakar, penyakit radiasi akut, hingga kematian. Radiasi gamma yang dipancarkan Cs-137 juga dapat meningkatkan risiko kanker. Jika terhirup atau tertelan, Cs-137 akan menyebar ke jaringan lunak, terutama otot, dan terus memancarkan radiasi dari dalam tubuh, berpotensi menyebabkan kanker dalam jangka panjang.

Scroll to Top