Kala Madali Bramantyo, putri dari Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo, mengalami dampak psikologis usai menyaksikan insiden pemukulan yang melibatkan oknum TNI terhadap pengantarnya ke sekolah. Haykal Kamil, sebagai paman, dengan cepat mengambil tindakan karena Zaskia dan Hanung sedang tidak berada di Jakarta saat kejadian.
Haykal mengamati perubahan perilaku Kala yang mengindikasikan trauma, seperti gangguan tidur dan rasa cemas berlebihan. Ia menyadari bahwa Kala bukan hanya saksi mata, tetapi juga korban dari peristiwa tersebut.
Melihat kondisi tersebut, Haykal berinisiatif membawa Kala ke psikolog. Menurutnya, kondisi Kala tidak bisa dianggap remeh. Gejala seperti sesak napas saat tiba di sekolah menunjukkan adanya masalah mendalam yang sulit diungkapkan oleh Kala.
Setelah sesi konsultasi selama dua jam, psikolog mendiagnosis Kala mengalami trauma dengan tingkat ringan hingga sedang. Kecemasan yang dialami bahkan sampai menyebabkan tangannya bergetar.
Haykal menjelaskan bahwa perkembangan Kala akan terus dipantau selama satu bulan ke depan. Untungnya, Kala menunjukkan respons positif setelah berkonsultasi dengan psikolog, tampak lebih lega dan tenang.
Keluarga menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam proses pemulihan Kala. Mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan rumah yang aman dan nyaman, serta menghindari pembahasan tentang insiden tersebut agar tidak memicu trauma Kala.