Tak banyak yang menyadari, beberapa aplikasi yang kerap kita gunakan sehari-hari ternyata memiliki akar di Israel. Aplikasi-aplikasi ini, tersedia di perangkat Android maupun iPhone, seringkali memiliki koneksi dengan unit militer siber terkemuka di dunia.
Beberapa di antaranya bahkan didirikan oleh alumni Unit 8200, divisi intelijen dan peperangan siber di bawah naungan militer Israel. Ada pula yang dibangun oleh mantan anggota Mamram, unit sistem komputasi pusat dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Jenis aplikasinya pun beragam, mulai dari editor video berbasis AI, peta digital, hingga game. Popularitasnya tak perlu diragukan, dengan jutaan unduhan.
Berikut daftar 11 aplikasi populer yang ternyata memiliki keterkaitan dengan Israel:
- Waze: Didirikan oleh mantan engineer Unit 8200.
- Moovit: Dibangun oleh mantan unit siber Mamram.
- Supersonic: CEO-nya pernah memimpin operasional untuk Angkatan Darat Israel.
- ZipoApps: Didirikan oleh mantan agen intelijen Unit 8200.
- Bazaart: Diciptakan oleh mantan pejabat intelijen IDF.
- Lightricks: Salah satu pendirinya masih aktif di Unit 8200.
- Playtika: Didirikan oleh anak mantan kepala staf IDF.
- Crazy Labs: Semua pendirinya masih bekerja di IDF.
- CallApp: Pendiri pernah berkiprah selama 3 tahun di Unit 8200.
- Gett: Diciptakan oleh mantan pejabat Unit 8200.
- Fooducate: Didirikan oleh mantan pilot Angkatan Udara Israel.
Terungkapnya fakta ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Apalagi, beberapa aplikasi tersebut disinyalir mengandung adware, pelacak, hingga pengumpul data pribadi pengguna.
Lalu, bagaimana cara melindungi diri dari potensi mata-mata? Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
- Periksa pengembang aplikasi: Teliti nama pengembang di toko aplikasi resmi.
- Riset profil perusahaan: Cari informasi perusahaan pengembang di platform seperti LinkedIn atau Crunchbase.
- Dukung pengembang yang bertanggung jawab: Pilih aplikasi dari pengembang yang berkomitmen pada praktik data yang aman dan etis.