Jakarta – Televisi Republik Indonesia (TVRI) dituntut untuk berbenah diri secara menyeluruh setelah resmi memegang hak siar Piala Dunia 2026. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menikmati pesta sepak bola akbar tersebut dengan maksimal.
Anggota Komisi VII DPR RI menyatakan bahwa penunjukan TVRI sebagai pemegang hak siar sejalan dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan akses tanpa hambatan terhadap pertandingan tim nasional. Kehadiran TVRI sebagai televisi publik diharapkan memberikan tayangan gratis dan memungkinkan kegiatan nonton bareng tanpa perlu khawatir masalah perizinan.
Setelah mendapatkan kepercayaan ini, TVRI didorong untuk segera melakukan pembenahan fasilitas penyiaran. Tujuannya, agar jangkauan siaran dapat merata ke seluruh pelosok negeri dan memberikan layanan yang optimal.
Revitalisasi infrastruktur menjadi hal mutlak yang harus dilakukan mengingat usia peralatan siaran TVRI yang sudah tua. Pembenahan ini mencakup fasilitas pemancar, studio, serta teknologi pendukung, terutama di daerah pedalaman dan pulau terluar. Dukungan anggaran dari DPR melalui Komisi VII diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas siaran televisi publik ini.
Kualitas pemancar yang baik akan memberikan kepuasan kepada masyarakat. Selain itu, keberhasilan TVRI dalam menyiarkan Piala Dunia 2026 dengan kualitas yang memuaskan diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Sektor usaha kecil dan menengah (UMKM), seperti kuliner, kedai kopi, dan industri garmen yang menjual atribut pendukung kegiatan nonton bareng, diharapkan dapat turut merasakan dampak positifnya. Momentum turnamen sepak bola terbesar di dunia ini dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan industri kreatif dan sektor jasa.