Harga emas terus mencetak rekor tertinggi, bahkan menembus angka psikologis US$3.800 per troy ons. Sepanjang tahun 2025, harga logam mulia ini telah melonjak hampir 50%, sebuah pencapaian yang fantastis. Pada perdagangan hari ini, harga emas dunia masih menunjukkan tren positif, naik 0,58% di level US$3.856,01 per troy ons.
Lantas, faktor apa saja yang menyebabkan harga emas terus meroket dan mencetak rekor demi rekor baru sepanjang tahun ini?
Kenaikan harga emas didorong oleh peningkatan permintaan investor terhadap aset safe haven ini, dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian global. Beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah:
1. Ancaman Shutdown Pemerintah AS
Kongres memiliki tenggat waktu hingga hari ini untuk mencapai kesepakatan mengenai rancangan undang-undang belanja menjelang tahun fiskal baru. Kegagalan mencapai kesepakatan akan menyebabkan penutupan pemerintah AS. Perselisihan antara Partai Demokrat dan Republik, ditambah ancaman dari Presiden Donald Trump untuk melakukan PHK permanen jika terjadi shutdown, semakin memicu kekhawatiran.
2. Permintaan Aset Safe Haven
Di tengah ketidakpastian global akibat konflik geopolitik, potensi masalah politik di AS, dan volatilitas pasar saham, investor berbondong-bondong mencari aset yang aman dan stabil, yaitu emas.
3. Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Data ekonomi AS yang melemah meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut. Hal ini membuat aset tanpa bunga seperti emas menjadi lebih menarik dibandingkan investasi yang memberikan imbal hasil. Pernyataan Presiden Federal Reserve Bank of New York, John Williams, yang mendukung pemangkasan suku bunga, semakin memperkuat ekspektasi ini.
4. Pelemahan Dolar AS
Nilai dolar AS yang terus melemah membuat emas, yang diperdagangkan dalam dolar, menjadi lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lain. Sepanjang tahun ini, indeks dolar AS (DXY) telah turun signifikan.
5. Pembelian Agresif Bank Sentral
Bank-bank sentral di seluruh dunia secara agresif mendiversifikasi cadangan mereka ke emas. Hal ini menambah tekanan beli yang signifikan dan menopang harga emas karena pasokan yang semakin terbatas. Survei menunjukkan optimisme tinggi terhadap akumulasi emas oleh bank sentral.
6. Permintaan Investor Ritel
Investor ritel, terutama di negara-negara dengan budaya emas yang kuat seperti India, juga berkontribusi terhadap permintaan. Mereka mengonversi tabungan mereka menjadi aset emas fisik. Meskipun permintaan perhiasan di India sempat menurun akibat harga emas yang tinggi, permintaan investasi emas batangan, koin, dan ETF menunjukkan tren positif.
Faktor-faktor ini membuat banyak ahli memperkirakan harga emas akan terus naik dan bahkan melampaui US$4.000 per troy ons sebelum akhir tahun. Meskipun demikian, koreksi harga diperkirakan akan terjadi sebelum mencapai level tersebut.