Filipina tengah dilanda gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo yang terjadi di lepas pantai. Bencana ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Tragisnya, lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa tersebut. Korban jiwa ditemukan di Kotamadya San Remigio, yang terletak di bagian utara pulau Cebu yang padat penduduk. Empat jenazah berhasil dievakuasi dari sebuah pusat olahraga di San Remigio, sementara seorang anak menjadi korban tertimpa reruntuhan di wilayah lain kota itu.
Gempa yang berpusat di lepas pantai kota Bogo, Cebu, pada Selasa malam pukul 21.59 waktu setempat, menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan jalan. Hal ini memicu operasi penyelamatan intensif di wilayah utara pulau tersebut.
"Kemungkinan ada korban yang terperangkap di bawah reruntuhan," ujar seorang pejabat penyelamat provinsi, merujuk pada upaya penyelamatan yang terus berlangsung di San Remigio dan Bogo. Jumlah pasti orang yang hilang masih belum diketahui.
Proses pemulihan terhambat oleh kondisi gelap dan serangkaian gempa susulan. Badan Geologi AS mencatat empat gempa susulan dengan kekuatan 5,0 magnitudo atau lebih tinggi setelah gempa utama.
Badan seismologi setempat mengeluarkan peringatan potensi gangguan permukaan laut kecil dan mendesak penduduk pulau-pulau di wilayah tengah, termasuk Leyte, Cebu, dan Biliran, untuk menjauhi pantai sebagai langkah pencegahan.
Seorang petugas pemadam kebakaran di Cebu menggambarkan guncangan yang sangat kuat di pos mereka. Loker-loker terlihat bergerak dari sisi ke sisi, dan mereka merasakan pusing sesaat, namun semua petugas dilaporkan dalam kondisi baik.
Seorang warga kota resor Bantayan menceritakan pengalamannya saat berada di alun-alun kota dekat sebuah gereja yang rusak akibat gempa. Ia mendengar suara dentuman keras dari arah gereja dan melihat batu-batu berjatuhan dari bangunan. Untungnya, tidak ada yang terluka di lokasi tersebut. Ia mengaku terkejut dan panik, namun tidak bisa bergerak dan hanya menunggu guncangan berhenti.
