Inter Milan Incar Tiket 16 Besar Liga Champions Lebih Awal: Kunci Konsistensi ala Conte

Setelah mengamankan kemenangan atas Ajax di Amsterdam, Inter Milan kini fokus menghadapi serangkaian pertandingan krusial melawan Slavia Praha, Union Saint-Gilloise, dan Kairat Almaty. Tiga laga ini menjadi kesempatan emas bagi Nerazzurri untuk mengumpulkan poin maksimal demi mengamankan tempat di babak gugur Liga Champions sebelum menghadapi lawan-lawan berat seperti Atletico Madrid, Liverpool, Arsenal, dan Borussia Dortmund.

Berkaca pada pengalaman musim lalu, perolehan 16 poin biasanya cukup untuk lolos otomatis ke babak 16 besar. Inter bahkan mampu mengumpulkan 19 poin, membuktikan kapasitas mereka. Jalur playoff umumnya membutuhkan minimal 13 poin. Oleh karena itu, menghindari kesalahan dan tidak meremehkan lawan menjadi kunci utama, dimulai dengan pertandingan kandang melawan Slavia Praha.

Kemenangan di kandang Ajax menunjukkan bagaimana Inter harus mengendalikan permainan. Tugas serupa menanti di depan pendukung sendiri. Perjalanan Inter di bawah arahan Cristian Chivu masih membutuhkan waktu, adaptasi dari era sebelumnya tidak bisa instan. Simone Inzaghi, meski terkadang dikritik karena kurang melakukan rotasi, dikenal dengan kemampuannya menjaga stabilitas tim.

Chivu pada akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan perubahan drastis, dan memilih kembali ke formasi 3-5-2 yang menjadi ciri khas Inzaghi. Perbedaannya, sistem ini kini lebih mengedepankan permainan vertikal, memberikan dinamika yang mengingatkan pada era Antonio Conte dengan penyerang tengah sebagai titik pusat serangan. Dengan formula ini, Inter berharap dapat menjaga konsistensi sekaligus memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions lebih cepat dari perkiraan.

Scroll to Top