Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (30 September 2025). Sempat menyentuh penurunan 1% di akhir sesi II, IHSG akhirnya ditutup melemah 0,77% atau 62,18 poin ke level 8.061,06.
Pergerakan pasar saham diwarnai oleh penurunan pada 410 saham, kenaikan pada 304 saham, dan 243 saham yang stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 27,32 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 55,22 miliar saham yang berpindah tangan dalam 2,54 juta transaksi. Kapitalisasi pasar pun ikut tergerus menjadi Rp 14.890 triliun.
Sektor utilitas, finansial, dan teknologi menjadi sektor yang mengalami tekanan jual terbesar. Sektor utilitas mencatat penurunan terdalam sebesar 2,79%, diikuti oleh sektor finansial sebesar 1,37%, dan sektor teknologi sebesar 0,95%.
Penurunan sektor utilitas terutama disebabkan oleh pelemahan saham Barito Renewables Energy (BREN) yang turun 3,1% ke level 9.375. Saham BREN menjadi kontributor terbesar terhadap penurunan IHSG, dengan memberikan andil sebesar 11,43 poin indeks.
Di sektor finansial, saham-saham bank besar seperti BRI (BBRI), BCA (BBCA), dan BNI (BBNI) turut menyeret turun indeks. BBRI menyumbang penurunan sebesar 13,25 poin indeks, sementara BBCA dan BBNI masing-masing berkontribusi sebesar 10,75 poin dan 2,5 poin.
Di sisi lain, terdapat transaksi besar pada saham Mega Manunggal Property (MMLP) di sesi I. Sebanyak 5,76 miliar saham MMLP berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,35 triliun dan harga rata-rata Rp 581. Transaksi nego ini melibatkan 83,67% dari total saham perusahaan, mengingat total saham pengendali MMLP adalah 49,24% dan saham non-pengendali adalah 50,77%.
Meskipun IHSG mengalami koreksi, beberapa saham masih menjadi incaran investor. Rukun Raharja (RAJA) melesat 14,86% ke level 3.170 dengan nilai transaksi Rp 792,6 miliar. Sinergi Inti Andalan Prima (INET) juga mencatat nilai transaksi yang signifikan, yaitu Rp 704,3 miliar, dengan kenaikan saham sebesar 3,52% ke level 294.