Afghanistan Gelap Gulita: Internet dan Telepon Diputus Total oleh Taliban

Kabul, Afghanistan – Afghanistan kini terisolasi dari dunia luar setelah Taliban secara tiba-tiba memutus jaringan fiber optik yang menjadi tulang punggung internet dan komunikasi telepon seluler di seluruh negeri. Aksi ini, yang dimulai sejak Senin (29/9), melumpuhkan aktivitas bisnis dan membuat warga terputus dari keluarga mereka.

Sejak awal bulan ini, otoritas Taliban telah membatasi akses internet berkecepatan tinggi di beberapa provinsi dengan alasan untuk memberantas "kejahatan". Namun, pemutusan total jaringan ini merupakan yang pertama kalinya sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada tahun 2021.

NetBlocks, pengawas internet global, mencatat bahwa konektivitas internet di Afghanistan telah menurun drastis, mencapai kurang dari satu persen dari tingkat normal. Akibatnya, warga Afghanistan kini menghadapi kesulitan besar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

"Kami seperti buta tanpa telepon dan internet. Semua bisnis kami bergantung pada ponsel. Pengiriman dilakukan dengan ponsel. Rasanya seperti liburan, semua orang ada di rumah. Pasar benar-benar lumpuh," keluh Najibullah (42), seorang pemilik toko di Kabul.

Seorang pejabat pemerintah Taliban yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa sekitar 8.000 hingga 9.000 pilar telekomunikasi akan dimatikan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Dampaknya sangat luas, mempengaruhi sektor perbankan, bea cukai, dan seluruh layanan publik di seluruh negeri.

"Tidak ada cara atau sistem lainnya untuk berkomunikasi," ujarnya.

Pemadaman ini tidak hanya berdampak pada aktivitas ekonomi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran besar bagi warga Afghanistan yang memiliki keluarga di luar negeri.

"Karena pemadaman ini, saya benar-benar terputus dari keluarga saya di Kabul. Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya benar-benar khawatir," ungkap seorang warga Afghanistan berusia 40 tahun yang tinggal di Oman.

Selama beberapa minggu terakhir, koneksi internet di Afghanistan memang sudah terasa lambat dan seringkali terputus-putus. Kini, dengan pemutusan total ini, warga Afghanistan semakin tertekan di bawah rezim Taliban yang terus memberlakukan pembatasan ketat, terutama terhadap perempuan. Kondisi ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di negara tersebut.

Scroll to Top