Investor Asing Incar Saham-Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi

Di tengah koreksi yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 30 September 2025, sejumlah saham justru menjadi buruan investor asing.

Meskipun secara keseluruhan investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) jumbo sebesar Rp1,70 triliun di seluruh pasar, terdapat beberapa saham yang justru diborong. Penjualan bersih asing tercatat Rp1,25 triliun di pasar reguler dan Rp450,01 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Emiten milik Hapsoro, Rukun Raharja (RAJA), menjadi saham dengan pembelian bersih (net buy) asing terbesar, mencapai Rp 196,5 miliar. Kinerja positif ini sejalan dengan kenaikan harga saham RAJA yang melonjak 14,86% ke level 3.170.

Posisi kedua ditempati oleh Solusi Sinergi Digital (WIFI) dengan net buy asing sebesar Rp 78,57 miliar. Sentimen positif ini turut mendongkrak harga saham WIFI sebesar 1,08%.

Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan kemarin:

  1. PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) – Rp196,50 miliar
  2. PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) – Rp78,57 miliar
  3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) – Rp56,84 miliar
  4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp47,87 miliar
  5. PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) – Rp41,36 miliar
  6. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) – Rp34,81 miliar
  7. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) – Rp34,39 miliar
  8. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) – Rp32,35 miliar
  9. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) – Rp29,39 miliar
  10. PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) – Rp29,07 miliar

Pada hari yang sama, IHSG menutup perdagangan di zona merah. Indeks turun 62,18 poin atau 0,77% ke level 8.061,06.

Nilai transaksi mencapai Rp 27,45 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 57,22 miliar saham dalam 2,58 juta transaksi. Sentimen pasar didominasi oleh aksi jual, dengan 396 saham mengalami penurunan, 280 saham naik, dan 122 saham stagnan.

Sektor utilitas, finansial, dan teknologi menjadi pemberat utama IHSG. Sektor utilitas mengalami penurunan terdalam sebesar 2,79%, diikuti oleh sektor finansial sebesar -1,37%, dan sektor teknologi sebesar -0,95%.

Scroll to Top