Program Makanan Bergizi Gratis Diterpa Isu Keracunan, Ribuan Warga Jadi Korban

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan sejak Januari 2025 menuai sorotan tajam. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan adanya 6.517 kasus keracunan makanan yang terkait dengan program tersebut.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Rabu (1/10/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, terungkap bahwa kasus keracunan terbanyak terjadi di Pulau Jawa, dengan total 45 kejadian. BGN membagi wilayah pemantauan program MBG menjadi tiga bagian: Sumatera, Jawa, dan Indonesia bagian timur.

Data menunjukkan peningkatan kasus gangguan pencernaan signifikan dalam dua bulan terakhir. Periode 6 Januari hingga 31 Juli mencatat 24 kejadian, sementara dari 1 Agustus hingga saat ini, jumlahnya melonjak menjadi 51 kejadian.

Secara rinci, wilayah Sumatera mencatat 1.307 kasus gangguan pencernaan, wilayah Jawa mengalami lonjakan signifikan hingga 4.147 kasus, ditambah temuan terbaru di Garut sebanyak 60 orang. Sementara itu, wilayah Indonesia timur mencatat 1.003 kasus.

Penyebab utama keracunan ini diduga kuat akibat ketidakpatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Beberapa pelanggaran meliputi pemilihan bahan baku yang tidak sesuai jadwal, serta rentang waktu antara proses memasak hingga pengiriman yang melampaui batas maksimal 6 jam. Contohnya, ada kasus di mana makanan dimasak pada pukul 9 pagi, namun baru dikirimkan setelah 12 jam atau lebih.

Scroll to Top