Pasokan BBM Nasional Aman, Pertamina Kembali Datangkan Kargo Base Fuel

Jakarta – Kabar baik bagi ketahanan energi nasional! Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan kedatangan lanjutan kargo base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) murni milik Pertamina yang dijadwalkan tiba Kamis, 2 Oktober 2025. Sebelumnya, pengiriman serupa telah tiba pada Rabu minggu lalu.

BBM ini rencananya akan didistribusikan kepada sejumlah perusahaan swasta guna memenuhi kebutuhan pasokan mereka.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, kargo base fuel pertama berisi 100 ribu barel, di mana 40 ribu barel telah diserap oleh Vivo, salah satu Badan Usaha Swasta (BUS) penyalur BBM.

"Alhamdulillah, satu BUS telah berkomitmen menyerap 40 ribu barel dari 100 ribu barel yang ada. Kargo kedua InsyaAllah tiba besok di pelabuhan, sehingga akan ada 2 kargo," ujar Laode dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 1 Oktober 2025.

Laode menambahkan bahwa upaya terus dilakukan agar BUS penyalur BBM segera menyerap base fuel dari Pertamina, demi menjaga keamanan pasokan BBM nasional hingga akhir tahun.

"Kami terus mengupayakan agar BUS dapat melakukan negosiasi lanjutan sehingga stok yang tersisa dari 2 kargo ini dapat dimanfaatkan," jelasnya.

Sebelumnya, kedatangan kargo base fuel telah tiba di Jakarta pada Rabu, 24 September 2025.

"Pertamina Patra Niaga memastikan kargo base fuel yang dibutuhkan telah tiba sesuai spesifikasi Ditjen Migas," kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun.

Penyediaan BBM murni ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang mendorong kolaborasi antara Pertamina dan BUS swasta dalam pemenuhan kebutuhan BBM.

Roberth menegaskan bahwa Pertamina membuka ruang kolaborasi dengan tetap menghormati aturan dan tata kelola yang berlaku. Aspek komersial akan dibahas lebih lanjut dengan menekankan mekanisme yang sesuai koridor hukum, aturan pemerintah, serta prinsip good corporate governance.

"Pertamina Patra Niaga menawarkan mekanisme penyediaan pasokan dengan prosedur yang ada. Kami berharap BUS dapat berkolaborasi dengan niat baik, menghormati aturan, dan kepatuhan yang berlaku di BUMN," pungkas Roberth.

Scroll to Top