Sidoarjo – Investigasi mendalam mengungkap penyebab tragis ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Tim investigasi menyimpulkan bahwa insiden ini disebabkan oleh ketidakmampuan struktur bangunan menahan beban.
Menurut hasil analisis, bangunan tersebut memiliki empat lantai, termasuk lantai atap yang dicor. Ketika runtuh, bangunan itu membentuk timbunan berlapis yang dikenal sebagai ‘pancake model’, menandakan kegagalan konstruksi.
"Bangunan yang awalnya empat lantai, mengalami kegagalan konstruksi sehingga runtuh dan berubah menjadi tumpukan," ujar salah satu anggota tim investigasi.
Pusat keruntuhan bangunan cenderung ke sisi kiri, sebagaimana hasil asesmen di lokasi kejadian.
Indikasi kegagalan konstruksi juga terlihat pada kondisi kolom utama di tengah bangunan. Kolom tersebut melengkung menyerupai huruf U, alih-alih patah seperti yang seharusnya terjadi pada bangunan dengan standar konstruksi yang baik. Kelenturan yang berlebihan pada kolom ini mengindikasikan adanya masalah pada kekuatan material atau desain struktur.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya perencanaan dan pelaksanaan konstruksi yang teliti, serta pengawasan yang ketat untuk memastikan keselamatan bangunan dan penghuninya.
