Perlemakan hati, kondisi di mana terjadi penumpukan lemak berlebih di sel-sel hati, menjadi masalah kesehatan yang semakin umum. Jika diabaikan, penyakit ini dapat berkembang menjadi masalah serius seperti fibrosis, sirosis, bahkan kanker hati.
Penyakit perlemakan hati termasuk salah satu penyakit hati yang paling sering terjadi selain hepatitis A, B, dan C. Data menunjukkan bahwa prevalensinya cukup tinggi, mencapai 10 hingga 35 persen pada populasi umum dan melonjak hingga 40 hingga 90 persen pada penderita obesitas.
Pada tahap awal, perlemakan hati seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, penting untuk mendeteksi dan menanganinya sedini mungkin untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Secara garis besar, perlemakan hati terbagi menjadi dua jenis utama:
Alcoholic Fatty Liver Disease: Disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan secara rutin. Alkohol yang berlebihan membebani hati, mengganggu metabolisme sel hati, dan menurunkan kemampuan hati untuk memecah lemak.
Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD): Terjadi tanpa konsumsi alkohol berlebihan. Faktor-faktor seperti sindrom metabolik, obesitas, penurunan berat badan drastis, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, hepatitis kronis, malnutrisi, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat menjadi pemicunya.
NAFLD yang tidak diobati dapat berkembang menjadi Non Alcoholic Steatohepatitis (NASH), suatu kondisi peradangan dan kematian sel hati yang memicu terbentuknya jaringan parut (fibrosis). Fibrosis yang berkelanjutan dapat menyebabkan sirosis, kerusakan hati permanen dan penurunan fungsi hati, serta meningkatkan risiko kanker hati.
Penyakit hati seringkali tidak menunjukkan gejala spesifik pada tahap awal. Karena itu, pemeriksaan kesehatan hati secara berkala sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan perburukan.
Gejala yang mungkin muncul ketika perlemakan hati sudah berkembang meliputi:
- Kelelahan berlebihan
- Nyeri atau ketidaknyamanan di perut
- Pembesaran organ hati
- Mual
- Penurunan nafsu makan dan berat badan
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Gatal-gatal pada kulit
Kabar baiknya, perlemakan hati seringkali dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup. Pola makan sehat, penurunan berat badan berlebih, dan olahraga teratur (minimal 30 menit setiap hari) dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di hati. Hindari konsumsi alkohol dan makanan berlemak tinggi.
Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit hati, termasuk perlemakan hati, juga sangat penting. FibroScan dapat digunakan untuk menilai kekakuan organ hati dan mendeteksi kemungkinan adanya fibrosis atau sirosis secara non-invasif dan cepat.