Vivo Ungkap Alasan Batal Beli BBM dari Pertamina: Ada Kendala Teknis!

Jakarta – Rencana PT Vivo Energy Indonesia untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) dari PT Pertamina (Persero) senilai 40.000 barel akhirnya kandas. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan Vivo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10/2025).

Menurut penjelasan pihak Vivo, pembatalan tersebut disebabkan oleh beberapa kendala teknis yang belum dapat dipenuhi oleh Pertamina. "Apa yang sudah kami minta itu dengan terpaksa dibatalkan," ujarnya. Meskipun demikian, Vivo tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerjasama pembelian BBM dengan Pertamina di masa depan, asalkan spesifikasi yang diminta dapat dipenuhi.

Saat ini, stok BBM Vivo telah habis untuk bulan Oktober 2025. "Jadi tidak ada lagi yang bisa kami jual untuk bahan bakarnya yang pada akhir bulan Oktober ini," imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menjelaskan bahwa salah satu kendala dalam kerjasama dengan pihak swasta adalah kandungan etanol dalam BBM murni (base fuel) milik Pertamina. Kandungan etanol ini dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi BBM yang diinginkan oleh SPBU swasta.

"Kontennya itu ada kandungan etanol… Kalau tidak salah sampai 20% etanol. Kalau tidak salah. Nah, sedangkan ada etanol 3,5%," ungkapnya.

Meskipun kandungan etanol dalam base fuel Pertamina masih berada di bawah ambang batas yang diperkenankan oleh pemerintah, SPBU swasta berharap dapat bernegosiasi terkait kualitas dan spesifikasi produk pada kargo selanjutnya. "Ini bukan masalah kualitas, masalah konten. Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk yang masing-masing. Karena ini beda-beda merek, beda spesifikasi," pungkasnya.

Scroll to Top