Armada Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Dicegat Angkatan Laut Israel

Armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF), yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza, Palestina, dilaporkan dihalangi oleh angkatan laut Israel pada Rabu (1/10) malam waktu setempat. Armada ini terdiri dari sekitar 45 kapal yang membawa aktivis dan politikus dari berbagai negara.

Saat insiden terjadi, armada GSF tengah berlayar menuju Jalur Gaza, dengan jarak tersisa sekitar 131 kilometer. Upaya ini merupakan usaha terbaru untuk menembus blokade Israel terhadap Gaza.

Kontingen Maghreb dari Global Sumud Flotilla mengumumkan bahwa kapal-kapal perang bergerak untuk mencegat armada, dengan jarak tersisa hanya 81 mil laut menuju Gaza. Politikus Prancis Marie Mesmeur dan anggota Parlemen Eropa Rima Hassan juga melaporkan pencegatan terhadap kapal mereka.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyatakan bahwa otoritas Israel "sedang menaiki" kapal-kapal armada tersebut. Setidaknya enam kapal armada GSF telah dikonfirmasi dicegat oleh Angkatan Laut Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa "beberapa kapal dari armada Hamas-Sumud telah berhasil dihentikan dan para penumpangnya sedang dibawa ke sebuah pelabuhan Israel." Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, termasuk di antara anggota Armada GSF yang ditahan. Israel mengklaim Thunberg dan rekan-rekannya dalam keadaan aman dan sehat.

Pemerintah Israel juga membagikan video yang menunjukkan Thunberg digiring oleh aparat, tanpa memberikan bukti yang mendukung klaim bahwa armada tersebut terkait dengan Hamas. Para aktivis mengutuk pencegatan ini sebagai tindakan ilegal dan "pembajakan".

Israel mengklaim telah memperingatkan armada GSF agar tidak memasuki perairan Gaza yang diblokade. Angkatan Laut Israel telah menghubungi armada dan meminta mereka mengubah jalur, karena mendekati zona pertempuran aktif dan melanggar blokade laut yang sah.

Sebelumnya, Spanyol dan Italia telah mendesak armada tersebut untuk berhenti sebelum memasuki zona larangan yang ditetapkan Israel di lepas pantai Gaza. Kedua negara ini bahkan mengirim kapal perang untuk mengawal armada GSF. Namun, salah satu kapal utama, Alma, dilaporkan "dikepung secara agresif oleh kapal perang Israel", sementara kapal lainnya, Sirius, mengalami "manuver penggangguan serupa".

Armada GSF menyatakan tetap "waspada saat memasuki wilayah di mana armada-armada sebelumnya dicegat dan/atau diserang." Sekitar pukul 15.00 GMT pada Rabu, armada GSF melaporkan jarak pelayaran hanya tinggal kurang dari 90 mil laut (sekitar 170 kilometer) dari Jalur Gaza.

Menteri Transformasi Digital Spanyol, Oscar Lopez, mendesak armada GSF agar tidak menyeberang ke zona larangan yang diumumkan Israel. Ia menegaskan bahwa kapal pengawal angkatan laut Spanyol tidak akan menyeberang ke area larangan tersebut.

Italia juga menyerukan para aktivis agar "segera menghentikan" pelayaran mereka. Italia bahkan mundur dalam mengawal armada kapal GSF, dengan alasan fregat mereka memutuskan untuk berhenti.

Para aktivis mengkritik keputusan Spanyol dan Italia sebagai upaya untuk "menggagalkan" misi mereka.

Scroll to Top