Barcelona merasakan pil pahit kekalahan di kandang sendiri, Montjuic, saat Paris Saint-Germain (PSG) menunjukkan kelasnya dan membalikkan keadaan menjadi kemenangan 2-1. Semangat awal yang dipicu oleh penampilan gemilang Lamine Yamal seolah tak berarti di hadapan determinasi PSG.
Blaugrana sempat unggul di menit ke-19 melalui gol Ferran Torres, hasil dari kerjasama apik dengan sentuhan pertama Marcus Rashford. Namun, keunggulan ini tak bertahan lama.
Meski tanpa beberapa pemain kunci di lini serang, PSG perlahan tapi pasti mengambil alih kendali permainan. Senny Mayulu, striker berusia 19 tahun, berhasil menyamakan kedudukan tujuh menit sebelum turun minum, memanfaatkan umpan brilian dari Nuno Mendes.
Di babak kedua, dominasi PSG semakin terasa. Gol kemenangan akhirnya tercipta di menit-menit akhir melalui Goncalo Ramos, yang menyelesaikan umpan tarik dari Achraf Hakimi, pemain yang tampil luar biasa di sisi kanan lapangan.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Barcelona, yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu penantang serius bagi dominasi PSG di kancah Eropa. Malam di Montjuic menjadi malam yang tak terlupakan, bukan karena kebahagiaan, namun karena kesadaran bahwa jalan menuju tahta Eropa masih panjang dan terjal.