Update Terkini: Pencarian Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Terus Berlanjut

Tragedi ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur terus menjadi perhatian utama. Tim gabungan terus berupaya keras mencari dan menyelamatkan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Berdasarkan data terbaru yang dikumpulkan hingga Rabu (1/10) pukul 23.00 WIB, diperkirakan masih ada 59 orang yang terperangkap di reruntuhan. Angka ini didapatkan dari daftar absensi pesantren dan laporan keluarga yang kehilangan anggota keluarga mereka. Perubahan data terus terjadi karena beberapa nama yang awalnya diduga terjebak ternyata selamat atau tidak berada di lokasi kejadian saat peristiwa nahas itu terjadi.

Dalam operasi pencarian hari ketiga yang berlangsung hingga pukul 22.00 WIB, tim SAR berhasil mengevakuasi lima orang dalam kondisi hidup. Salah seorang di antaranya berada dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sayangnya, tim juga menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia. Dengan penemuan ini, total korban jiwa akibat insiden yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi tersebut menjadi lima orang. Jenazah para korban telah dibawa ke RS Siti Hajar.

Pada Rabu malam, tim SAR gabungan melakukan asesmen ulang untuk memastikan apakah masih ada tanda-tanda kehidupan pada salah satu dari enam orang yang sebelumnya diketahui masih hidup di dalam reruntuhan. Jika tanda-tanda kehidupan masih ditemukan, tim akan memaksimalkan upaya pencarian dengan perhitungan yang cermat. Lokasi korban yang terakhir terdeteksi berada di posisi yang sangat sulit dan menantang, sehingga dibutuhkan keahlian khusus dan strategi yang tepat agar korban dan tim SAR dapat selamat dalam operasi ini.

Penggunaan alat berat dalam kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko karena struktur bangunan yang runtuh sangat labil terhadap guncangan. Penggunaan alat berat secara terburu-buru dikhawatirkan dapat mengancam nyawa.

Jika tidak ditemukan lagi tanda-tanda kehidupan, BNPB bersama Basarnas dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan bermusyawarah dengan keluarga korban untuk mendapatkan kesediaan dalam segala keadaan. Harapannya, fase baru dalam operasi SAR menggunakan alat berat dapat segera dilaksanakan untuk mengangkat seluruh korban, apapun kondisinya.

Scroll to Top