Kota Gaza – Gelombang serangan Israel kembali menghantam Gaza, meninggalkan duka mendalam bagi penduduk sipil. Tim pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 46 jiwa melayang akibat serangan hari ini, dengan 36 korban di antaranya berasal dari Kota Gaza.
Mahmud Bassal, juru bicara pertahanan sipil, mengungkapkan bahwa serangan di wilayah barat Kota Gaza menjadi penyebab utama jatuhnya korban jiwa. Serangan pesawat tak berawak (drone) juga merenggut nyawa dua orang di Al-Zawayda dan dua lainnya di sebuah kamp pengungsian di Nuseirat, keduanya terletak di Gaza tengah.
Tragisnya, dua relawan kemanusiaan juga menjadi korban keganasan konflik, tewas akibat tembakan Israel di barat daya Khan Yunis, Gaza selatan.
Militer Israel, yang telah melancarkan operasi di Kota Gaza sejak 16 September, mengklaim telah berhasil menargetkan seorang anggota Hamas di Jalur Gaza utara.
Eskalasi ini terjadi di tengah peringatan Menteri Pertahanan Israel, Katz, yang menyatakan bahwa pengepungan di Kota Gaza akan semakin diperketat. Ia mendesak warga untuk segera mengungsi ke wilayah selatan.
Di sisi lain, Hamas dikabarkan tengah mempertimbangkan usulan perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun di wilayah Palestina ini.
Konflik ini bermula dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari seribu warga Israel tewas. Aksi balasan Israel telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina kehilangan nyawa.