Beras Deflasi! Harga Turun Drastis Setelah 4 Tahun Jadi Biang Inflasi

Kabar baik datang dari dunia perberasan! Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada September 2025. Ini adalah penurunan harga beras pertama kalinya sejak tahun 2021, sebuah angin segar setelah empat tahun berturut-turut beras menjadi salah satu penyebab utama inflasi bulanan.

Fenomena ini, yang disebut BPS sebagai "anomali positif," disebabkan oleh beberapa faktor kunci. Pertama, panen Gadu yang melimpah meningkatkan pasokan gabah. Kedua, penggilingan padi memanfaatkan stok gabah lama yang masih tersedia. Terakhir, pasokan beras di pasar secara keseluruhan juga sangat mencukupi.

Harga beras turun di semua tingkatan, mulai dari penggilingan, grosir, hingga tingkat eceran. Data BPS menunjukkan penurunan harga pada semua jenis beras. Beras premium di tingkat penggilingan turun 0,72 persen menjadi Rp13.739 per kilogram. Beras medium juga mengalami penurunan sebesar 0,54 persen menjadi Rp13.386 per kilogram, dan beras submedium turun 0,31 persen menjadi Rp13.278 per kilogram.

Lonjakan produksi beras sepanjang tahun menjadi pendorong utama deflasi ini. BPS memproyeksikan produksi beras dari Januari hingga November 2025 mencapai 33,19 juta ton. Angka ini melonjak 12,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang hanya mencatat 29,47 juta ton. Bahkan, produksi dalam 11 bulan pertama tahun ini sudah melampaui total produksi sepanjang tahun 2024 yang mencapai 30,34 juta ton.

Dengan produksi yang diprediksi menembus 33 juta ton, ketersediaan beras nasional berada dalam kondisi yang aman. Artinya, beras kini tidak lagi menjadi pemicu inflasi, melainkan justru menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat.

Ketersediaan stok beras yang melimpah ini juga menjadi alasan kuat mengapa pemerintah tidak akan melakukan impor beras pada tahun ini. Peningkatan produksi beras merupakan hasil dari berbagai program strategis di sektor pertanian, seperti pembukaan lahan sawah baru, perbaikan jaringan irigasi, dan peningkatan kesejahteraan petani.

Scroll to Top