Francesco "Pecco" Bagnaia kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap terkemuka MotoGP dengan kemenangan memukau di Sirkuit Motegi, Jepang, pada musim 2025. Kemenangan ini bukan semata-mata hasil dari keahliannya di lintasan, tetapi juga berkat kontribusi signifikan dari seorang anggota tim Ducati yang jarang tersorot.
Bagnaia secara khusus menyoroti Manuel Poggiali, analis video Ducati, yang menurutnya berperan penting dalam menemukan solusi teknis dan strategi balap yang krusial. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler insinyur utama atau mekanik Ducati lainnya, Bagnaia menegaskan bahwa tanpa masukan berharga dari Poggiali, kemenangan di Jepang mungkin akan sulit diraih.
Musim 2025 memang penuh tantangan bagi Bagnaia. Inkonsistensi motor Ducati Desmosedici GP25 dan berbagai kendala teknis sempat membuatnya kesulitan bersaing dengan para rival. Namun, di Jepang, ia berhasil bangkit dengan performa yang luar biasa. Bagnaia sukses merebut pole position, mendominasi Sprint Race, dan akhirnya mengamankan kemenangan gemilang di balapan utama.
Performa ini menjadi titik balik yang sangat penting, mengingat Bagnaia sebelumnya merasa frustrasi karena kesulitan menemukan setelan motor yang ideal. Ia mengungkapkan bahwa pada sesi uji coba di Misano sebelum GP Jepang, tim Ducati sempat kebingungan karena motor terasa tidak stabil, terutama saat keluar dari tikungan cepat.
Menurut Bagnaia, Poggiali memiliki kemampuan luar biasa untuk melihat detail-detail kecil dalam data telemetry dan rekaman video yang seringkali terlewatkan oleh orang lain. Bersama dengan Casey Stoner, yang juga memberikan masukan teknis, Poggiali berhasil mengidentifikasi pola masalah yang dialami Ducati: motor kehilangan stabilitas dalam kondisi tertentu.
Dari sinilah tim menemukan solusi setup yang lebih seimbang, terutama dalam penggunaan komponen sasis dan swingarm yang telah diuji sebelumnya. Bagnaia menekankan bahwa banyak orang mungkin tidak menyadari betapa pentingnya peran Poggiali dalam kesuksesan tim.
Meskipun merasa gembira dengan kemenangan di Jepang, Bagnaia tidak menyembunyikan rasa kecewanya. Ia berpendapat bahwa Ducati seharusnya bisa menemukan solusi ini lebih awal di musim 2025, sehingga peluangnya di klasemen tidak tertinggal terlalu jauh.
Dengan kemenangan ini, Bagnaia naik ke posisi ketiga klasemen sementara. Meskipun peluang merebut gelar juara dunia sudah tertutup, ia bertekad untuk mengakhiri musim dengan kuat dan membangun momentum untuk tahun depan.
Kemenangan Bagnaia di MotoGP Jepang 2025 adalah bukti nyata bahwa kesuksesan di dunia balap bukan hanya tentang skill dan kecepatan seorang pembalap, tetapi juga hasil kerja sama erat tim, termasuk kontribusi dari anggota yang sering dianggap underrated seperti Manuel Poggiali.