Kabar gembira datang dari Enceladus, salah satu bulan milik Saturnus. Para ilmuwan menemukan bukti kuat keberadaan molekul organik kompleks dalam semburan es yang menyembur dari bulan tersebut. Temuan ini semakin mengukuhkan dugaan bahwa lautan di bawah permukaan Enceladus berpotensi menjadi habitat bagi kehidupan.
Enceladus telah lama menjadi kandidat utama dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Misi Cassini sebelumnya telah mengungkapkan adanya semburan air dan uap yang berasal dari bawah permukaan bulan ini, khususnya di wilayah kutub selatan. Teleskop Antariksa James Webb pun turut mengabadikan fenomena ini, menunjukkan semburan yang menjulang hingga ribuan kilometer ke luar angkasa. Sumber dari semburan ini diyakini berasal dari samudra air asin yang tersembunyi di bawah lapisan es Enceladus.
Penelitian terbaru, yang menganalisis data dari misi Cassini, berhasil mengidentifikasi keberadaan zat organik dalam semburan tersebut. Bahkan, beberapa jenis molekul baru pertama kali terdeteksi di sana. Temuan ini menunjukkan kompleksitas kimiawi yang luar biasa di bawah permukaan Enceladus, yang meningkatkan potensi bulan ini sebagai lingkungan yang layak huni.
Penelitian ini fokus pada analisis butiran es yang relatif baru, yang baru terpancar keluar dari Enceladus. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan sampel murni dari bawah permukaan, yang tidak terkontaminasi oleh radiasi luar angkasa. Hasilnya mengkonfirmasi keberadaan zat organik yang sebelumnya ditemukan di cincin-E Saturnus, yang berasal dari material yang terpancar dari Enceladus. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap adanya jenis zat organik baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya dalam semburan tersebut.
Meskipun temuan ini belum membuktikan adanya kehidupan di Enceladus, namun menunjukkan bahwa ada jalur kimiawi yang kompleks yang dapat mengarah pada pembentukan zat-zat yang secara biologis relevan. Temuan ini semakin mendorong Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk merencanakan misi penyelidikan lebih lanjut ke Enceladus.
Misi yang diharapkan dapat diluncurkan pada tahun 2042 ini akan melibatkan wahana pengorbit yang akan mengelilingi Enceladus dan melewati semburannya, serta sebuah pendarat yang akan mendarat di wilayah kutub selatan. Studi terbaru ini membuktikan bahwa molekul prabiotik kompleks berasal dari samudra bawah permukaan Enceladus. Dengan adanya air cair, energi, dan molekul prabiotik kompleks, Enceladus memiliki semua unsur yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan. Inilah yang membuat misi pencarian tanda-tanda kehidupan di Enceladus menjadi sangat penting dan mendesak.