Turki Murka: Israel Cegat Armada Bantuan Gaza, Sebut Tindakan Terorisme!

Ankara – Pemerintah Turki mengecam keras aksi Israel yang menghentikan paksa armada Global Sumud Flotilla, puluhan kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Turki menuding tindakan Israel sebagai "aksi terorisme" yang membahayakan keselamatan warga sipil tak berdosa.

Pada hari Rabu (1/10), Angkatan Laut Israel mencegat beberapa kapal dari total 45 kapal Global Sumud Flotilla. Armada tersebut membawa politisi dan aktivis, termasuk aktivis lingkungan Greta Thunberg, dalam misi menembus blokade Gaza.

Pencegatan terjadi ketika kapal-kapal tersebut mendekati wilayah Palestina. Global Sumud Flotilla melaporkan posisi mereka berada di perairan kurang dari 90 mil laut atau sekitar 170 kilometer dari Jalur Gaza.

Sebelum pencegatan, Angkatan Laut Israel telah memberikan peringatan agar kapal-kapal tersebut tidak memasuki perairan yang diklaim berada di bawah blokade mereka. Laporan Global Sumud Flotilla menyebutkan kapal Alma, Sirius, dan Adara "dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan pendudukan Israel di perairan internasional".

Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa aksi militer Israel tersebut sebagai "serangan di perairan internasional". "Serangan oleh pasukan Israel di perairan internasional terhadap Global Sumud Flotilla, yang sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, adalah aksi terorisme yang merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan membahayakan nyawa warga sipil tak berdosa," tegas Kementerian Luar Negeri Turki.

Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Turki menyoroti bahwa serangan ini menargetkan warga sipil yang bertindak damai dan tanpa kekerasan. Mereka menilai tindakan ini sebagai bukti bahwa kebijakan fasis dan militer yang diterapkan oleh pemerintahan Benjamin Netanyahu tidak hanya menargetkan warga Palestina tetapi juga semua orang yang berjuang melawan penindasan oleh Israel.

Turki memastikan akan mengambil langkah-langkah untuk membebaskan warga negaranya dan penumpang lainnya yang ditahan oleh pasukan Israel. Rina Hassan, anggota Parlemen Eropa yang ikut dalam rombongan tersebut, menyatakan bahwa "ratusan orang telah ditangkap secara ilegal dan ditahan secara sewenang-wenang oleh Israel" selama pencegatan berlangsung.

Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim bahwa "Greta dan teman-temannya dalam kondisi aman dan sehat" dan para penumpang kapal yang dicegat "sedang dipindahkan ke pelabuhan Israel".

Turki juga mengumumkan akan mengambil tindakan hukum untuk meminta pertanggungjawaban "para pelaku serangan". Mereka menyerukan kepada PBB dan organisasi internasional terkait untuk segera mencabut blokade ilegal di Gaza, mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah tersebut, dan memastikan kebebasan navigasi.

Scroll to Top