TOKYO – Unjuk kekuatan dilakukan Amerika Serikat (AS), Australia, dan Jepang melalui latihan perang gabungan bertajuk Bushido Guardian 25. Latihan yang melibatkan jet-jet tempur siluman F-35A ini digelar di tengah tensi kawasan yang meningkat.
Dimulai sejak Senin di Pangkalan Udara Misawa, Jepang, latihan ini melibatkan sekitar 25 pesawat dan 750 personel dari tiga negara. Bushido Guardian 25, yang dijadwalkan berakhir pada 10 Oktober, menjadi ajang peningkatan kerja sama trilateral setelah sebelumnya hanya melibatkan Jepang dan Australia.
Angkatan Udara AS menekankan bahwa latihan ini menyajikan skenario tempur realistis, terutama dalam mengintegrasikan kemampuan pesawat tempur generasi kelima F-35. Tujuannya, memastikan kesiapan personel dalam lingkungan multi-domain yang kompleks.
Kolonel Paul Davidson, komandan Sayap Tempur ke-35 Angkatan Udara AS, menyatakan bahwa latihan ini bukan sekadar simulasi serangan, tetapi juga mempererat ikatan, berbagi keahlian, dan menyempurnakan taktik gabungan. Ia menekankan komitmen teguh ketiga negara terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Senada dengan itu, Komandan Skuadron Nomor 3 Australia, Mark Biele, menyebut kerja sama pertahanan ini sebagai pilar penting keamanan regional yang mendukung kawasan Indo-Pasifik yang stabil, aman, dan sejahtera. Interoperabilitas menjadi kunci dalam latihan ini.
Sebelum Bushido Guardian 25, ketiga negara juga menggelar latihan trilateral di Laut China Timur dengan melibatkan jet tempur F-15 dan F-35A serta pesawat pengisian bahan bakar udara.
Pihak Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang (AUSDF) menegaskan bahwa latihan ini menegaskan kembali penolakan terhadap perubahan status quo secara sepihak dengan kekerasan. Tujuannya memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pencegahan di tengah situasi keamanan yang "semakin genting".
Latihan ini menjadi sinyal kuat bagi Rusia, China, dan Korea Utara di tengah peningkatan kekuatan militer Beijing, penolakan Pyongyang terhadap denuklirisasi, dan aktivitas militer Moskow di kawasan tersebut.
Australia dan Jepang telah mengakuisisi jet F-35A dari AS. Pentagon juga telah menempatkan ketiga varian F-35—A, B, dan C—di seluruh kepulauan Jepang sebagai bagian dari pasukan AS yang dikerahkan di garis depan untuk mempertahankan sekutunya.
Ke depan, potensi latihan tempur serupa dengan Korea Selatan, yang juga mengoperasikan F-35A, masih terbuka di tengah ancaman nuklir Korea Utara.