Tumbuh kembang anak seringkali hanya diukur dari parameter fisik seperti tinggi dan berat badan. Padahal, proses ini jauh lebih kompleks dan melibatkan berbagai aspek penting lainnya. Perkembangan bahasa, kemampuan berpikir (kognitif), interaksi sosial, serta kecerdasan emosional memegang peranan krusial dalam membentuk pribadi anak secara menyeluruh.
Fenomena anak yang terhipnotis saat berhadapan dengan layar gawai memang kerap terjadi. Rasa ingin tahu anak yang besar terhadap visual yang bergerak cepat menstimulasi otak, namun sayangnya hanya satu bagian otak yang aktif. Padahal, otak anak membutuhkan stimulasi yang menyeluruh melalui berbagai aktivitas, bukan hanya terpaku pada satu sumber saja.
Isu stunting juga menjadi perhatian utama. Dampak stunting tidak hanya terasa dalam jangka pendek, seperti tinggi badan yang kurang, berat badan yang tidak ideal, perkembangan otak yang terhambat, serta sistem kekebalan tubuh yang rentan. Lebih jauh lagi, stunting meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa dan berpotensi menurunkan produktivitas seseorang, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif mengenai tumbuh kembang anak menjadi kunci. Orang tua perlu menyadari bahwa proses ini bukan hanya tentang pertumbuhan fisik, melainkan juga tentang perkembangan aspek-aspek penting lainnya. Dengan pemahaman yang benar sejak dini, anak dapat tumbuh lebih sehat dan mencapai potensi optimalnya.