Forka Films, rumah produksi di balik kesuksesan "Yuni" dan "Gadis Kretek," kini hadir dengan gebrakan baru: film horor berjudul "Angkara Murka." Trailer perdananya yang dirilis pada 24 April 2025 langsung mencuri perhatian karena menawarkan nuansa horor yang berbeda dari biasanya.
Sekilas, "Angkara Murka" tampak seperti film artistik dengan sentuhan isu sosial dan lingkungan. Namun, di sisi lain, film ini juga menghadirkan elemen horor yang mencekam, lengkap dengan penampakan hantu yang membuat penasaran. Lantas, horor seperti apa yang sebenarnya ingin disuguhkan oleh "Angkara Murka"?
Horor Bukan Sekadar Hantu
"Angkara Murka" tampaknya tidak hanya menawarkan kisah hantu biasa. Film ini menyentuh isu-isu penting seperti lingkungan, kekuasaan, dan teror manusia yang digambarkan lebih menakutkan daripada makhluk mistis. Produser film ini mengungkapkan bahwa mereka ingin menciptakan pengalaman menonton horor yang baru dan berbeda. Film ini lebih tepat disebut sebagai horor misteri, dengan teka-teki yang harus dipecahkan dan mitos yang melingkupinya.
Warna Gelap Sebagai Metafora
Warna gelap yang mendominasi film ini bukan tanpa alasan. Sang sutradara ingin menciptakan suasana tanpa matahari dan bayangan, yang secara teknis sangat sulit dilakukan di Indonesia. Warna gelap ini menjadi metafora bagi para pemecah batu yang bekerja di alam bebas, namun merasa terkungkung di dalamnya. Mereka tidak pernah terpikir untuk keluar dari sana, meskipun alam telah memberikan segalanya bagi mereka.
Perpaduan Arthouse dan Pop
Meskipun karya-karya Forka Films sering masuk ke festival film internasional, produser membantah bahwa "Angkara Murka" sengaja dibuat sebagai film arthouse. Mereka ingin membuat film yang bisa dinikmati oleh banyak orang, komunikatif, dan sekaligus dikritisi secara positif. Tekstur cerita "Angkara Murka" memungkinkan perpaduan antara rasa autentik dan elemen pop. Lokasi penambangan pasir kuno yang menjadi latar cerita membuat film ini terasa realistis. Kombinasi antara aktor lokal berbakat dan aktor profesional seperti Raihaanun diharapkan bisa membuat "Angkara Murka" tetap terasa asli, namun tetap bisa menyampaikan pesan dan cerita kepada khalayak luas.
Tantangan Raihaanun Memerankan Ambar
Raihaanun, pemeran utama dalam film ini, mengaku bahwa memerankan karakter Ambar bukanlah hal yang mudah. Ambar memiliki gejolak batin yang kuat, sehingga Raihaanun harus mampu menghadirkan sosok yang berkecamuk dari dalam, namun tidak banyak melakukan gestur. Ambar adalah representasi dari jiwa perempuan pada umumnya, yang berjuang untuk apa yang ingin diperjuangkannya dan tidak mudah menyerah.
Jangan lewatkan "Angkara Murka" di bioskop mulai 22 Mei 2025. Bersiaplah untuk merasakan pengalaman horor yang berbeda, yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah pikiran.