Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir meskipun defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Maret 2025 mencapai Rp104,2 triliun, setara dengan 0,43 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka defisit pada Maret 2025 ini memang lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13 persen dari PDB.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa defisit ini masih dalam batas aman karena pemerintah telah merencanakan defisit total sebesar Rp616 triliun untuk tahun ini. Hal itu disampaikan dalam Konferensi Pers APBN KiTa, pada Rabu (30/4).
"Jangan panik, karena desainnya memang defisit total Rp616 triliun," ujarnya.
Menurutnya, APBN sengaja dirancang dengan defisit sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53 persen terhadap PDB hingga akhir tahun. Tujuannya adalah untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mempercepat pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, namun tetap dalam koridor yang terukur.
Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa hingga 31 Maret 2025, pendapatan negara mencapai Rp516,1 triliun. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan belanja negara yang mencapai Rp620,3 triliun.
Pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp322,6 triliun, kepabeanan dan cukai sebesar Rp77,5 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp115,9 triliun. Sementara itu, belanja negara telah terealisasi sebesar Rp620,3 triliun, yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp413,2 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp207,1 triliun.
Selisih antara pendapatan dan belanja negara ini menyebabkan defisit sebesar Rp104,2 triliun. Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya menjaga defisit ini agar tetap berada di bawah batas yang ditetapkan oleh Undang-Undang Keuangan Negara.
"APBN 2025 dirancang dengan defisit Rp616,2 triliun, ini yang sudah disepakati dengan DPR dan menjadi Undang-Undang. Jadi defisit Rp104,2 triliun itu artinya 16,9 persen dari target defisit tahun ini," pungkasnya.