Studi Ungkap Orangutan Kebun Binatang Lebih Kreatif dalam Bereksplorasi

Penelitian terbaru mengungkap fakta menarik mengenai perilaku orangutan. Ternyata, lingkungan tempat tinggal memberikan dampak signifikan terhadap cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitar. Studi ini menemukan, orangutan yang hidup di kebun binatang cenderung lebih aktif dan inovatif dalam mengeksplorasi lingkungannya dibandingkan dengan kerabat mereka di alam liar.

Riset yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports ini menganalisis lebih dari 12.000 interaksi manipulasi objek secara eksploratif (EOM) pada 51 orangutan dengan rentang usia beragam. EOM sendiri didefinisikan sebagai aktivitas aktif memanipulasi dan mengamati objek, yang berperan penting dalam proses belajar dan pemecahan masalah.

"Orangutan di kebun binatang tidak hanya lebih sering melakukan eksplorasi, tetapi juga dengan cara yang lebih bervariasi," ungkap Isabelle Laumer, peneliti utama studi ini. "Menariknya, bahkan dengan objek yang sama, orangutan di kebun binatang menunjukkan keragaman aksi yang lebih kaya dan lebih sering menggunakan alat atau menggabungkan beberapa objek sekaligus."

Perbedaan Lingkungan, Perbedaan Perilaku

Data diperoleh dari pengamatan terhadap 33 orangutan liar di Suaq Balimbing, Indonesia, serta 24 orangutan yang tinggal di empat kebun binatang di Jerman dan Swiss. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi eksplorasi objek lebih tinggi pada orangutan di kebun binatang. Meskipun demikian, durasi eksplorasi saat mereka melakukannya tidak berbeda signifikan.

Perbedaan jenis objek yang dieksplorasi juga menjadi temuan penting. Orangutan liar cenderung berinteraksi dengan objek alami seperti tumbuhan, kulit kayu, dan ranting. Sementara itu, orangutan di kebun binatang lebih sering berinteraksi dengan benda-benda buatan yang dirancang khusus untuk stimulasi kognitif, seperti mainan, puzzle, dan benda-benda yang bisa ditumpuk.

Usia awal saat orangutan mulai melakukan eksplorasi relatif sama di kedua lingkungan, menandakan adanya pola perkembangan bawaan. Namun, setelah usia sapih (sekitar 8 tahun), perilaku eksplorasi orangutan liar menurun drastis, kemungkinan besar karena tuntutan bertahan hidup di alam. Sebaliknya, orangutan di kebun binatang terus menunjukkan perilaku eksploratif hingga usia dewasa.

Manfaat Kognitif dari Eksplorasi

Eksplorasi objek membantu orangutan belajar tentang sifat fisik suatu benda dan merangsang perkembangan motorik serta kognitif. Lingkungan kebun binatang, yang menyediakan waktu dan energi lebih untuk bereksplorasi, mendukung peningkatan fleksibilitas kognitif dan kemampuan pemecahan masalah.

"Temuan ini menunjukkan betapa besar pengaruh lingkungan terhadap perilaku dan perkembangan kognitif hewan," kata Caroline Schuppli, peneliti senior dalam studi ini. "Hal ini membuka peluang untuk lebih memahami potensi kognitif suatu spesies secara menyeluruh, melalui perbandingan antara kehidupan liar dan kehidupan di penangkaran."

Scroll to Top