TEL AVIV – Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di dekat Yerusalem, Israel, memaksa pemerintah mengumumkan keadaan darurat. Kondisi kering dan angin kencang memperburuk situasi, memicu evakuasi warga dan penutupan jalan utama antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Kobaran api terlihat di sepanjang Jalan Raya 1, jalur vital penghubung dua kota besar tersebut. Video yang beredar menunjukkan kepanikan pengendara yang terpaksa meninggalkan kendaraan mereka untuk menyelamatkan diri. Beberapa orang bahkan terlihat menumpang truk derek untuk menjauh dari kobaran api.
Warga dari beberapa komunitas di Perbukitan Yerusalem, termasuk Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol, telah dievakuasi. Helikopter dikerahkan untuk menjatuhkan air guna memadamkan api yang menghasilkan asap hitam pekat.
Pemerintah Israel telah meminta bantuan internasional dari Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria. Bantuan diperkirakan tiba pada Kamis (1/5/2025).
Laporan media Israel menyebutkan bahwa beberapa orang, termasuk dua wanita hamil dan dua bayi, dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap dan mengalami luka bakar.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersama polisi dan pemadam kebakaran berusaha keras memadamkan api dan mengevakuasi penduduk. Pesawat militer juga turut membantu upaya pemadaman.
Presiden Israel Isaac Herzog menyampaikan dukungan penuh kepada petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat. Ia juga berterima kasih kepada negara-negara yang telah memberikan bantuan di saat kritis ini.
Badan mata-mata domestik Israel, Shin Bet, turut menyelidiki penyebab kebakaran, dengan dugaan adanya unsur pembakaran. Polisi telah menangkap seorang pria dari Yerusalem Timur atas dugaan percobaan membakar lahan terbuka di selatan kota.
Akibat kebakaran ini, sejumlah acara Memorial Day dan Independence Day Israel dibatalkan.