Ilmuwan baru-baru ini mengungkap temuan mengejutkan tentang asteroid Vesta, mengubah pemahaman kita tentang benda langit ini. Asteroid, secara umum, adalah batuan luar angkasa yang lebih kecil dari planet dan mengorbit Matahari.
Vesta, sebelumnya dianggap sebagai objek transisi antara asteroid biasa dan planet sejati karena ukurannya yang besar dan kompleksitasnya, kini terungkap memiliki struktur yang berbeda dari perkiraan awal.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa Vesta ternyata tidak memiliki lapisan-lapisan yang jelas seperti Bumi. Dulu, diperkirakan Vesta memiliki lapisan kerak luar, mantel tengah, dan inti logam di bagian dalam.
Namun, data terbaru menunjukkan bahwa Vesta kemungkinan besar tidak memiliki inti logam yang besar. Sebaliknya, bagian dalam asteroid ini tampak seragam, dari lapisan luar hingga ke pusatnya.
Bagaimana Fakta Baru Ini Terungkap?
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kembali data gravitasi dan pencitraan dari misi Dawn menggunakan metode yang lebih canggih. Hasilnya menunjukkan bahwa asteroid Vesta, yang memiliki diameter sekitar 500 kilometer, memiliki struktur internal yang hampir homogen.
"Tidak adanya inti logam sangat mengejutkan," ungkap seorang ilmuwan.
Perubahan pemahaman ini didasarkan pada perhitungan momen inersia, yang menggambarkan bagaimana massa suatu benda didistribusikan dan memengaruhi rotasinya di ruang angkasa. Analogi sederhananya adalah seperti seorang peseluncur es yang berputar lebih cepat saat menarik tangannya ke dalam dan lebih lambat saat merentangkannya. Vesta, dalam hal ini, diibaratkan seperti peseluncur yang merentangkan tangan, menunjukkan distribusi massa yang merata.
Proses kalibrasi dan pemrosesan data ini memakan waktu hampir satu dekade, menggabungkan informasi dari berbagai sumber.
Dua Hipotesis Asal-Usul Vesta
Temuan ini memunculkan dua hipotesis utama mengenai asal-usul Vesta:
- Diferensiasi yang Terhenti: Vesta mungkin mengalami proses diferensiasi (pemisahan material berdasarkan kepadatan) yang tidak selesai. Logam berat tenggelam ke pusat, sementara silikat naik ke permukaan. Dalam skenario ini, Vesta adalah evolusi planet yang belum mencapai tahap akhir. Namun, hipotesis ini kurang didukung oleh analisis laboratorium terhadap meteorit yang diduga berasal dari Vesta.
- Fragmen Tata Surya Awal: Vesta mungkin merupakan pecahan atau fragmen dari bagian awal tata surya yang kacau. Dalam skenario ini, Vesta bukanlah planet yang gagal, melainkan sisa-sisa dari benturan keras antar planet embrionik. Jika ini benar, Vesta akan menjadi pecahan kerak kuno yang tetap utuh, sementara pecahan lainnya hancur dan tidak dapat dikenali.
Hipotesis kedua ini semakin mendapatkan perhatian setelah analisis ulang data misi Dawn. Temuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk mengungkap misteri asal-usul asteroid Vesta.