Serangan berkelanjutan di Gaza dan meningkatnya kekerasan Israel di Tepi Barat semakin mempersulit terwujudnya solusi dua negara sebagai resolusi konflik Israel-Palestina. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Guterres menekankan bahwa gagasan pendirian negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan, yang didukung PBB, kini terancam. Ia juga menyoroti ekspansi permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang melanggar hukum internasional.
"Janji solusi dua negara terancam hilang sama sekali. Komitmen politis terhadap tujuan jangka panjang ini semakin jauh," ujar Guterres. Ia menambahkan bahwa hak warga Israel dan Palestina untuk hidup damai dan aman terancam, dan aspirasi nasional masyarakat Palestina terus ditolak akibat pendudukan Israel.
Guterres mengingatkan negara-negara anggota PBB memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan solusi dua negara dan mengakhiri pendudukan Israel di Palestina. "Solusi dua negara hampir mencapai titik yang tidak bisa dikembalikan. Komunitas internasional punya tanggung jawab mencegah kekerasan dan pendudukan yang tak berujung," tegasnya.
Serangan Israel di Gaza terus berlanjut. Data terbaru menyebutkan puluhan orang tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Jalur Gaza terus digempur sejak gencatan senjata berakhir pada pertengahan Maret. Ribuan orang dilaporkan tewas dan ratusan ribu lainnya terluka sejak Oktober 2023.