Mungkin kita ingat betapa cemasnya saat harus bertemu dokter untuk mendapatkan imunisasi saat kecil. Bahkan saat dewasa, tak jarang kita lupa vaksin apa saja yang disarankan dan kapan waktunya. Padahal, kebutuhan vaksinasi berbeda seiring bertambahnya usia. Ada vaksin khusus untuk remaja dan dewasa muda, dan ada pula yang dirancang untuk usia yang lebih tua.
Mengapa vaksinasi penting bagi orang dewasa? Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita secara alami melemah. Akibatnya, kita menjadi lebih rentan terhadap penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin. Vaksinasi terbukti secara signifikan menurunkan risiko rawat inap akibat penyakit serius. Berikut adalah panduan vaksinasi berdasarkan kelompok usia:
Vaksinasi untuk Usia 20-an
- Vaksin Influenza (Flu): Vaksinasi tahunan, idealnya sebelum musim flu.
- Vaksin Tdap (Tetanus, Difteri, Pertusis/Batuk Rejan): Satu kali jika belum pernah menerima, diikuti vaksin penguat Td atau Tdap setiap 10 tahun.
- Vaksin HPV: Direkomendasikan hingga usia 26 tahun.
- Vaksin Hepatitis A: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan atau sebelum bepergian.
- Vaksin Hepatitis B: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubella): Setidaknya satu dosis jika tidak memiliki bukti kekebalan.
- Vaksin Varicella (Cacar Air): Dua dosis jika tidak memiliki bukti kekebalan.
Vaksinasi untuk Usia 30-an dan 40-an
- Vaksin Influenza (Flu): Vaksinasi tahunan, idealnya sebelum musim flu.
- Vaksin Tdap: Vaksin penguat setiap 10 tahun (dikenal sebagai vaksin Td).
- Vaksin Hepatitis A: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan atau sebelum bepergian.
- Vaksin Hepatitis B: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin MMR: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin Varicella (Cacar Air): Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
Vaksinasi untuk Usia 50-an
- Vaksin Influenza (Flu): Vaksinasi tahunan, idealnya sebelum musim flu.
- Vaksin Tdap: Vaksin penguat setiap 10 tahun (dikenal sebagai vaksin Td).
- Vaksin Hepatitis A: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan atau sebelum bepergian.
- Vaksin Hepatitis B: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin MMR: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin Varicella (Cacar Air): Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin Herpes Zoster (Cacar Ular): Dua dosis (dengan jarak 2-6 bulan), direkomendasikan pada usia 50 tahun ke atas, atau lebih awal jika sistem kekebalan tubuh terganggu.
Vaksinasi untuk Usia 60-an dan Seterusnya
- Vaksin Influenza (Flu): Vaksinasi tahunan, idealnya sebelum musim flu.
- Vaksin Tdap: Vaksin penguat setiap 10 tahun (dikenal sebagai vaksin Td).
- Vaksin Hepatitis A: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan atau sebelum bepergian.
- Vaksin Hepatitis B: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin MMR: Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin Varicella (Cacar Air): Sesuai kebutuhan, berdasarkan status kekebalan.
- Vaksin Herpes Zoster (Cacar Ular): Dua dosis (dengan jarak 2-6 bulan) jika belum pernah divaksinasi.
- Vaksin RSV (Respiratory Syncytial Virus): Satu dosis untuk usia 60 tahun ke atas, tidak tahunan.
- Vaksin Pneumokokus: Bergantung pada kondisi kesehatan individu dan status vaksinasi sebelumnya, meliputi pneumonia dan meningitis.
Penting untuk Diperhatikan
Semakin bertambah usia, semakin penting untuk mendapatkan vaksinasi tahunan, seperti vaksin COVID-19 dan vaksin flu. Dampak penyakit menular pada usia lanjut jauh lebih serius dibandingkan pada usia muda.
Jika Anda tidak yakin vaksin apa saja yang sudah Anda dapatkan, cobalah lacak catatan imunisasi masa kecil Anda. Jika tidak dapat menemukannya, dokter dapat merekomendasikan tes darah untuk mengukur kekebalan Anda terhadap penyakit tertentu dan menentukan vaksin mana yang perlu Anda lakukan.