Indonesia Tegaskan Tidak Ada Relokasi Warga Gaza, Evakuasi Bentuk Kemanusiaan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dengan tegas membantah adanya rencana pemerintah Indonesia untuk merelokasi warga Gaza. Penjelasan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait evakuasi warga Palestina yang terluka. Menurut Sugiono, inisiatif tersebut murni didasari oleh pertimbangan kemanusiaan, bukan bertujuan untuk memindahkan warga Gaza secara permanen.

"Tidak ada niatan untuk merelokasi warga Gaza. Ini adalah wujud kepedulian dan kemanusiaan kita terhadap situasi yang terjadi di sana," tegas Sugiono. Ia menambahkan bahwa Indonesia siap membantu mengatasi masalah yang timbul akibat konflik tersebut.

Sugiono juga menekankan bahwa pemerintah Indonesia sejak awal menolak segala upaya relokasi paksa warga Gaza dengan alasan apapun. Ia menegaskan bahwa segala tindakan yang diambil harus bersifat sukarela dan mendapatkan persetujuan dari seluruh pihak terkait di Palestina.

Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan, termasuk menampung korban luka, anak yatim, dan pelajar untuk mendapatkan perawatan di Indonesia. Namun, Sugiono menegaskan bahwa mereka akan dikembalikan ke Gaza setelah kondisi memungkinkan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pesawat guna mengevakuasi warga Palestina yang menjadi korban konflik di Gaza ke Indonesia. Tawaran ini mencakup penerimaan korban luka, trauma, serta anak-anak yatim piatu. Prabowo memperkirakan jumlah pengungsi yang akan dievakuasi mencapai 1.000 orang pada gelombang pertama.

Prabowo juga menyampaikan syarat utama dari tawaran kemanusiaan ini, yaitu persetujuan dari semua pihak terkait. Selain itu, ia menegaskan bahwa para pengungsi hanya akan berada di Indonesia sementara waktu, hingga kondisi di Gaza membaik dan memungkinkan mereka untuk kembali ke tanah air.

Scroll to Top