Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merotasi 237 perwira tinggi di tubuh TNI, memicu pergeseran strategis pada sejumlah posisi penting. Salah satu yang menjadi perhatian adalah mutasi Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo, putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, dari jabatan Pangkogabwilhan I yang baru diembannya selama empat bulan.
Kunto, perwira tinggi AD pertama yang menduduki posisi Pangkogabwilhan I, dipindahkan menjadi Staf Khusus KSAD. Posisinya digantikan oleh Laksamana Muda Hersan, mantan ajudan Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkoarmada III. Dengan jabatan barunya, Hersan akan naik pangkat menjadi Laksamana Madya.
Mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025. Kunto sendiri merupakan lulusan Akmil 1992 yang berpengalaman menduduki jabatan strategis seperti Pangdam Siliwangi dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad. Hersan, lulusan AAL angkatan 40 tahun 1994, pernah menjadi Ajudan Presiden Jokowi pada 2014-2016 dan Sekretaris Militer Presiden pada 2022.
Pergeseran ini menarik perhatian karena Try Sutrisno diketahui sebagai salah satu purnawirawan yang menyuarakan tuntutan, termasuk terkait posisi Wakil Presiden.
Menanggapi hal ini, Kapuspen TNI Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa mutasi di lingkungan TNI adalah hal yang rutin dan didasarkan pada kebutuhan organisasi, serta tidak terkait dengan faktor eksternal.