Sinergi Nasional Tingkatkan Kapasitas Daerah dalam Pencegahan Penyakit, Fokus Utama Dengue

Seminar dan lokakarya nasional Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) tahun 2025 di Bali menggarisbawahi pentingnya memperkuat kapasitas di tingkat desa dan sumber daya kesehatan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit.

Forum ini menjadi wadah pertemuan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia, termasuk dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat desa, puskesmas, laboratorium kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS, tenaga kesehatan, akademisi, praktisi, dan pegiat kesehatan. Diskusi intensif membahas tantangan kesehatan yang menghambat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengapresiasi peran ADINKES dalam menyelenggarakan forum edukatif ini. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kemampuan dinas kesehatan dan kompetensi fasilitas layanan kesehatan. ADINKES dinilai krusial dalam mendorong transformasi sistem kesehatan nasional, khususnya dalam upaya pencegahan yang memerlukan peran aktif pemerintah daerah.

Ketua ADINKES menegaskan bahwa Semiloka Nasional 2025 adalah langkah strategis memberdayakan desa sebagai garda terdepan melawan penyakit. Forum ini mendorong sinergi antara dinas kesehatan, puskesmas, dan pemerintah desa dalam mengatasi hipertensi, stunting, AIDS, tuberkulosis, malaria, dan dengue.

Salah satu fokus utama adalah pencegahan dan pengendalian dengue, mengingat lonjakan kasus dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Data menunjukkan peningkatan angka kejadian dengue sejak 1968, dengan hampir seluruh kabupaten/kota melaporkan kasus pada tahun 2024. Perubahan karakteristik penularan nyamuk dengue, yang kini terjadi sepanjang tahun, meningkatkan risiko penularan bagi seluruh masyarakat. Infeksi dengue berulang dapat meningkatkan risiko demam berdarah parah.

Dalam diskusi panel, para ahli menekankan bahwa pencegahan menjadi kunci utama karena belum ada obat spesifik untuk dengue. Vaksinasi dianggap sebagai metode pencegahan penting. Meskipun target nasional adalah menurunkan angka kejadian dengue, data di Bali menunjukkan peningkatan, menandakan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Penerapan metode pencegahan inovatif, seperti vaksinasi dengue yang telah diimplementasikan di Kalimantan Timur dan Probolinggo, patut dipertimbangkan.

Langkah Strategis Pemerintah Daerah:

Kalimantan Timur membagikan pengalaman sebagai pelopor program vaksinasi dengue untuk publik, yang menunjukkan dampak positif dalam menurunkan angka hospitalisasi dan kematian. Program ini kemudian diperluas. Praktik baik serupa juga dibagikan oleh Kabupaten Probolinggo, yang melaksanakan program vaksinasi dengue dan menunjukkan hasil positif dengan tidak ditemukannya kasus pada anak yang telah divaksinasi.

Inisiatif vaksinasi dengue di Kalimantan Timur dan Probolinggo menjadi contoh komitmen pemerintah daerah dalam menerapkan strategi pencegahan dengue yang lebih komprehensif. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong perubahan kebijakan kesehatan masyarakat yang lebih terstruktur di tingkat nasional.

Mitra penyelenggara Semiloka Nasional ADINKES 2025 mengapresiasi komitmen dan langkah nyata ADINKES serta pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran dengue. Perlu keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan. Masyarakat diingatkan untuk tetap konsisten menerapkan 3M Plus, meningkatkan edukasi tentang dengue, dan mempertimbangkan metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi untuk perlindungan yang lebih komprehensif.

Scroll to Top