Liga 1 2024-2025 diwarnai kontroversi setelah PSIS Semarang menelan kekalahan pahit dari Bali United. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Kamis (1/5/2025) malam WIB tersebut menyisakan tanda tanya besar di benak para penggemar sepak bola.
Dua gol bunuh diri yang dicetak oleh pemain PSIS Semarang menjadi sorotan utama. Joao Ferrari membuka "keran" gol bunuh diri pada menit ke-22. Selanjutnya, Ridho Syuhada membuat publik lebih terkejut dengan gol bunuh diri yang dinilai sangat mencurigakan.
Gol kedua ini memicu reaksi keras dari netizen. Banyak yang menilai bahwa gol tersebut disengaja. Beberapa menduga bahwa aksi ini merupakan bentuk protes atas gaji yang belum dibayarkan. Namun, tak sedikit pula yang mencurigai adanya pengaturan skor.
Kekalahan ini semakin membenamkan PSIS Semarang di papan bawah klasemen sementara Liga 1. Mereka kini berada di peringkat ke-17 dan terancam degradasi. Dengan hanya tiga pertandingan tersisa, PSIS harus berjuang keras untuk keluar dari zona merah.
Situasi semakin pelik karena performa tim yang kurang memuaskan. Pemecatan pelatih Gilbert Agius dan digantikan oleh Muhammad Ridwan sebagai pelatih sementara belum mampu mengangkat performa tim. Pertandingan-pertandingan krusial melawan PSS Sleman, Malut United, dan Barito Putera akan menjadi penentu nasib PSIS Semarang di Liga 1 musim ini.
Apakah ini murni kesalahan teknis, protes pemain, atau ada faktor lain di balik dua gol bunuh diri tersebut? Misteri ini masih menjadi perdebatan hangat di kalangan pecinta sepak bola tanah air.