Beijing mengindikasikan kesediaannya untuk menjajaki kemungkinan dialog perdagangan dengan Washington, di tengah tensi tarif yang berkepanjangan antara kedua negara. Syarat utama dari China adalah penghapusan seluruh tarif sepihak yang diberlakukan oleh AS.
Menurut pernyataan resmi, kegagalan AS memenuhi permintaan tersebut akan dipandang sebagai kurangnya itikad baik dan berpotensi merusak kepercayaan yang ada.
Langkah ini muncul setelah Presiden AS memberlakukan tarif setinggi 145% pada impor barang-barang dari China, yang kemudian dibalas oleh Beijing dengan tarif 125%. Kedua negara sejauh ini telah mencoba mengurangi dampak ekonomi dari tarif tersebut melalui pengecualian produk-produk tertentu.
Menyusul kabar ini, mata uang Yuan di pasar luar negeri mengalami penguatan sebesar 0,14% terhadap dolar AS, mencapai angka 7,2665. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,2% saat pembukaan perdagangan, meskipun pasar domestik China sedang tutup karena libur.
Sinyal positif dari Beijing ini mengikuti serangkaian pernyataan yang kontradiktif dari kedua belah pihak mengenai kelanjutan perundingan, di mana masing-masing negara berupaya menghindari kesan menyerah terlebih dahulu.
Seorang ekonom senior mengingatkan untuk tetap skeptis terhadap ajakan perundingan ini. Menurutnya, kedua belah pihak masih menunggu pihak lain untuk memberikan konsesi terlebih dahulu.
Meskipun demikian, ia memperkirakan kemungkinan adanya keterlibatan tingkat kerja dalam waktu dekat yang dapat menghasilkan penurunan tarif sementara, mungkin sekitar 40% hingga 50%, dalam beberapa kuartal mendatang.