Indonesia Berambisi Jadi Negara Maju 2045: Tantangan Produktivitas Mengintai

Indonesia memiliki cita-cita besar: menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, dengan pendapatan per kapita mencapai US$14.000. Ambisi ini membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, melampaui rata-rata 4,9% menjadi 5,4% per tahun. Kuncinya? Peningkatan produktivitas yang drastis, 1,6 kali lipat dari tren sebelumnya.

Meskipun target ini ambisius, laporan terbaru menunjukkan bahwa peluang untuk mencapainya masih terbuka. Selama dua dekade terakhir, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid, bahkan melampaui rata-rata global. Namun, perubahan demografis membuat pertumbuhan jumlah penduduk tak lagi menjadi faktor pendorong utama.

Saat ini, sebagian besar tenaga kerja Indonesia masih terkonsentrasi di usaha mikro yang informal. Untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu meningkatkan jumlah perusahaan menengah dan besar secara signifikan, dari sekitar 80.000 menjadi 240.000 pada tahun 2045. Perusahaan-perusahaan ini akan menjadi mesin penggerak investasi dan penciptaan lapangan kerja formal yang produktif.

Peningkatan pangsa pekerja di perusahaan besar, dari 15% menjadi 31%, serta peningkatan produktivitas di semua tingkatan perusahaan, berpotensi melipatgandakan produktivitas nasional. Ini menandai pergeseran struktural penting, dari dominasi usaha mikro ke perusahaan menengah dan besar yang berorientasi pada modal dan efisiensi.

Sayangnya, laju peningkatan produktivitas di Indonesia justru melambat dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini menjadi sinyal bahwa transformasi harus segera dilakukan. Tantangan urbanisasi yang kurang efektif, kesenjangan antar wilayah, dan kompleksitas ekspor manufaktur yang rendah semakin memperburuk situasi.

Sektor jasa diprediksi akan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, mencapai 70% dari PDB. Modernisasi perdagangan, transportasi, dan pariwisata berkelanjutan menjadi sangat penting. Contohnya, produktivitas sektor akomodasi dan makanan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Thailand. Peningkatan infrastruktur, digitalisasi, dan kualitas layanan menjadi kunci untuk mendongkrak produktivitas di sektor ini.

Untuk mencapai cita-cita menjadi negara maju, Indonesia tidak hanya membutuhkan pertumbuhan kuantitatif, tetapi juga pertumbuhan kualitatif. Perusahaan besar yang produktif, tenaga kerja terampil, investasi yang memadai, infrastruktur yang terhubung dengan baik, dan regulasi yang mendukung menjadi elemen-elemen penting yang harus dibangun secara bersamaan.

Scroll to Top