AS Desak India dan Pakistan Redam Ketegangan Kashmir Pasca-Serangan Maut

Jakarta – Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan terhadap India dan Pakistan untuk menghindari eskalasi konflik di wilayah Kashmir, menyusul insiden penembakan massal yang menewaskan puluhan wisatawan.

Wakil Presiden AS, JD Vance, menyerukan Pakistan untuk aktif membantu perburuan militan yang diyakini bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang berbasis di wilayah yang dikontrol oleh Pakistan. Vance juga mendesak India untuk menunjukkan penahanan diri agar ketegangan tidak berkembang menjadi perang terbuka antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir.

"Kami berharap India merespons serangan teroris ini dengan cara yang tidak memicu konflik regional yang lebih luas," ujar Vance. "Dan kami juga berharap Pakistan, jika memang bertanggung jawab, bekerja sama dengan India untuk memastikan para teroris yang beroperasi di wilayah mereka dikejar dan ditangani."

Seruan Vance sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang telah berbicara dengan para pejabat tinggi Pakistan dan India. Rubio meminta kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam meredakan ketegangan yang meningkat.

Dalam percakapan dengan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, Rubio menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa dalam serangan teroris di Pahalgam dan menegaskan komitmen AS untuk bekerja sama dengan India melawan terorisme.

Sementara itu, dalam pembicaraannya dengan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, Rubio menekankan perlunya mengutuk serangan teror dan mendesak kerja sama dari pejabat Pakistan dalam penyelidikan.

Kekhawatiran akan konflik yang lebih luas semakin meningkat setelah Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, menyatakan bahwa negaranya memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa India berencana melakukan aksi militer terhadap Pakistan dalam waktu dekat.

Ketegangan antara India dan Pakistan semakin diperburuk dengan penutupan wilayah udara untuk penerbangan komersial dari kedua negara. Pakistan lebih dulu melarang penerbangan dari India sebagai respons atas pembatalan visa bagi warga Pakistan dan penangguhan perjanjian pembagian air oleh New Delhi.

Selain itu, kedua negara juga unjuk kekuatan militer. Pakistan mengklaim telah menembak jatuh pesawat nirawak India yang digunakan untuk spionase di wilayah Kashmir yang disengketakan. Sementara itu, angkatan laut India mengumumkan telah melakukan uji coba serangan rudal untuk menunjukkan kesiapan mereka.

Baku tembak juga terjadi di sepanjang Garis Kontrol, perbatasan de facto di Kashmir, selama beberapa malam berturut-turut, menambah kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.

Scroll to Top