Sejak lama, astronom meyakini keberadaan sebuah planet raksasa yang bersembunyi jauh di luar orbit Neptunus, dikenal sebagai Planet Kesembilan. Planet misterius ini belum pernah terlihat langsung, namun penelitian terbaru mengungkap kandidat terkuatnya.
Tim astronom menemukan titik kecil yang bergerak lambat dengan menganalisis data lama dari satelit IRAS dan AKARI. Titik ini terdeteksi dalam citra inframerah dari kedua satelit, memperkuat kemungkinan bahwa ini adalah objek nyata yang sangat jauh.
Meski penemuan ini menjanjikan, tidak semua ilmuwan yakin bahwa objek tersebut adalah Planet Kesembilan yang selama ini dicari. Seorang astronom berpendapat bahwa orbit kandidat baru ini terlalu miring, berbeda dengan prediksi awal. Namun, keberadaan objek ini tetap menarik dan memotivasi para ilmuwan.
Gagasan Planet Kesembilan muncul karena adanya benda-benda di Sabuk Kuiper yang memiliki orbit ganjil, yang sulit dijelaskan tanpa adanya planet raksasa yang memengaruhi gravitasi mereka. Jika objek baru ini memang sebuah planet, bisa jadi ini adalah planet lain yang menentang keberadaan Planet Kesembilan versi asli. Kemungkinan, orbit kedua planet tersebut akan bertabrakan jika keduanya eksis.
Harapan untuk memecahkan misteri ini mungkin datang dari Observatorium Vera C. Rubin yang akan beroperasi pada akhir 2025. Dengan kemampuan menelusuri langit malam lebih dalam, observatorium ini diharapkan dapat menemukan Planet Kesembilan, atau planet lain, dalam waktu satu atau dua tahun sejak peluncuran.
Penemuan kandidat baru ini adalah langkah menarik dalam perburuan Planet Kesembilan. Meski belum dipastikan sebagai Planet Kesembilan sejati, objek misterius ini memberikan bahan diskusi baru dan bisa membuka jalan menuju penemuan planet baru di tata surya kita. Tahun 2025 bisa menjadi titik balik bagi salah satu misteri terbesar langit malam.