Batalnya Mutasi Letjen Kunto: Sinyal Kekuatan Prabowo sebagai Presiden?

Pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo dari jabatan Pangkogabwilhan I TNI menuai sorotan. Pengamat politik menilai kejadian ini mengindikasikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki kendali penuh dan menunjukkan ketegasannya sebagai pemimpin negara.

Spekulasi muncul bahwa Prabowo tidak menyetujui mutasi Kunto, sehingga TNI akhirnya membatalkan keputusan tersebut. Hal ini dianggap sebagai sinyal bahwa Prabowo ingin Kunto tetap berada di posisinya.

Keputusan ini menarik perhatian karena terjadi tak lama setelah deklarasi Forum Purnawirawan TNI-Polri yang menuntut pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ayah Kunto, Try Sutrisno, adalah salah satu tokoh penting dalam forum tersebut. Sementara itu, calon pengganti Kunto, Laksamana Muda Hersam, pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo, ayah dari Gibran.

Kondisi ini memunculkan dugaan adanya nuansa politis di balik mutasi tersebut, serta anggapan bahwa Joko Widodo masih memiliki pengaruh kuat di tubuh TNI. Namun, pengamat menduga pembatalan mutasi ini justru menunjukkan kekuatan Prabowo yang tidak merestui pergantian tersebut.

TNI sendiri mengklaim bahwa pembatalan mutasi ini murni karena pertimbangan organisasi dan kebutuhan operasional. Mereka menegaskan bahwa keputusan ini tidak terkait dengan faktor politik apapun, termasuk keterlibatan Try Sutrisno dalam forum purnawirawan.

Sebelumnya, TNI mengumumkan mutasi 237 pati TNI, termasuk Kunto, melalui Surat Keputusan Panglima TNI pada 29 April 2025. Namun, sehari kemudian, mutasi tersebut dibatalkan. TNI berdalih bahwa sejumlah perwira yang direncanakan untuk bergeser ternyata masih dibutuhkan di posisi mereka saat ini.

Scroll to Top